Jakarta –PT Bank OCBC NISP Tbk mencetak laba 2011 mencapai Rp753 miliar. Perolehan laba tahun lalu itu melesat 80 persen dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp419 miliar. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bakal meningkat sekitar 15-20 persen dibandingkan yang diperoleh tahun lalu.
"Bottom line 2012 akan terus meningkat," kata Presiden Direktur dan CEO Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Rabu, (8/2/2012).
Dia menjelaskan, tren marjin bunga bersih (Net Interest Margin/ NIM) akan terus menurun di tahun 2012. NIM OCBC NISP pada 2011 mencapai 4,8 persen, turun 0,2 persen dari 2010 yang mencapai 5 persen.
Di sisi lain, OCBC NISP menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun ini bakal meningkat sekitar 25-30 persen. Sejumlah sektor yang dibidik adalah pertanian, pertambangan, minyak dan gas, serta konsumsi dan transportasi. "Kami melihat sektor transportasi sangat visible untuk ditunjang," ujarnya.
Untuk divisi syariah, Parwati melaporkan total aset telah mencapai Rp600 miliar dengan rata-rata pembiayaan rumah sekitar Rp150-200 miliar. OCBC NISP menargetkan untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah ini sebesar Rp300 miliar pada 2012.
"KPR pembiayaan overall kita outstanding Rp10 triliun, jadi ada pertumbuhan 35-40 persen di 2011. Di 2012 akan rencanakan 25-30 persen. Untuk bunga KPR umumnya pembiayaan yang baru range-nya antara 8-9,5 persen," kata dia.
Selama tahun 2011, OCBC NISP mencatat rasio kecukupan modal atau CAR terjaga pada level 12 persen. Namun seiring perubahan peraturan Bank Indonesia, Parwati mengakui pihaknya harus menambah atau mengurangi CAR menjadi 12,5 persen, tergantung dari aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan. "Kami tetap membuka diri subdebt dan lainnya. Prosesnya belum, bisa semester I, kami cermati dulu," ujarnya.