JAKARTA, Stabilitas.id – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan laporan analisa kinerja industri asuransi umum di sepanjang tahun 2024. AAUI mencatat pertumbuhan industri asuransi tahun 2024 ini sebesar 8,7% secara y-on-y. Hal ini sejalan dengan tumbuhnya ekonomi Indonesia sebanyak 5,03% di sepanjang tahun 2024.
“AAUI mencatat keseluruhan perolehan premi pada tahun 2024 ini mencapai Rp 112,8 triliun. Dari keseluruhan lini bisnis yang ada di indsutri asuransi umum, tercatat ada 7 lini bisnis yang terkontraksi perolehan preminya di tahun 2024 ini. Diantaranya adalah, Asuransi Penerbangan, Asuransi Satelit, Asuransi Rekayasa, Asuransi Energy on Shore, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Kredit dan Suretyship. Sedangkan 8 lini bisnis lainnya mengalami pertumbuhan yang bagus di periode 2024 ini,” ungkap Ketua Umum AAUI, Budi Herawan dalam konferensi pers, Rabu (05/03) di Jakarta.
Sementara itu, kewajiban pembayaran klaim yang telah dilakukan oleh industri asuransi umum sepanjang tahun 2024 ini juga tumbuh 8,5% secara y-on-y atau telah dibayarkan kepada pemegang polis sebesar Rp49,9 triliyun. Pemenuhan tanggung jawab klaim ini naik Rp 3,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan tahun lalu, industri asuransi telah membayar kewajiban tanggung jawab klaim sebesar Rp46 triliun.
BERITA TERKAIT
Adapun lini usaha yang tidak mengalami kenaikan pembayaran klaim adalah Asuransi Satelit, Asuransi Energy Off Shore, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Kecelakaan Diri, Asuransi Aneka, dan Suretyship. Sedangkan untuk lini usaha lainnya dilaporkan oleh AAUI mengalami kenaikan atau bertumbuh atas kewajiban pembayaran klaim yang telah dilakukan di tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
“Meski demikian rasio klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi di sepanjang tahun 2024 ini mengalami penurunan dari 44,3% menjadi 44,2% secara y-on-y,” jelas Budi.
Pangsa Pasar
Budi melanjitkan, dominasi pangsa pasar yang menjadi penyumbang utama dari perolehan premi keseluruhan lini usaha di industri asuransi umum pada di sepanjang 2024 ini adalah Asuransi Harta Benda dan Asuransi Kredit. “Kedua lini usaha ini membukukan premi dengan proporsi presentasenya sebesar 46% dari semua lini usaha,” sebutnya.
Artinya hampir setengah dari perolehan premi di industri asuransi didominasi oleh kedua lini usaha ini. Untuk posisi selanjutnya yang juga turut mendominasi pangsa pasar yang juga pada perolehan premi periode ini adalah Asuransi Kendaraan Bermotor dan juga Asuransi Kesehatan dengan proposi masing-masing adalah 18% dan 10% atau jika digabungkan 28% dari keseluruhan lini bisnis lainnya.
Lini usaha Asuransi Harta Benda masih menjadi urutan pertama yang tentunya menduduki pangsa pasar terbesar di industri asuransi umum. Pada tahun 2024 ini, asuransi harta benda mencatat premi total yang diperoleh sebesar Rp 30,3 triliun atau mengalami pertumbuhan 14,7% secara y-on-y.
“Di tahun 2024 ini, pertumbuhan premi sebesar Rp 3,8 triliun menjadi penopang dari perolehan premi di industri asuransi umum Indonesia. Meskipun pertumbuhan penjualan dari property turun 15% namun pengembangan property residensial serta terjaganya permintaan sewa property ini mendorong pertumbuhan perolehan premi pada industri asuransi di sepanjang tahun 2024 ini,” jelas Budi.
Kemudian, pada posisi kedua yang mendominasi pangsa pasar selanjutnya adalah lini usaha Asuransi Kredit. Di tahun 2024 ini Asuransi Kredit menjadi penyumbang terbesar dengan prosentase 19% di industri asuransi umum, Asuransi Kredit pada tahun ini membukukan Rp 21,6 triliun.
Meskipun pada pencatatan tahun ini asuransi kredit mengalami kontraksi dibandingkan tahun sebelumnya yakni -3,4%, menurut Budi lini usaha ini asuransi kredit masih diproyeksikan terdongkrak karena pencatatan premi ini jangka panjang serta didukung oleh faktor tumbuhnya penyaluran kredit baru berasal dari kredit konsumtif dari masyarakat, juga didorong oleh penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) juga dari pemerintah melalui data dari survey Bank Indonesia.
Sedangkan untuk posisi terakhir pangsa pasar yang mendominasi lini usaha dari perolehan industri asuransi umum adalah Asuransi Kendaraan Bermotor. Di tahun 2024 lini usaha Asuransi Kendaraan Bermotor masih mencatatkan pertumbuhan 3,3% atau memperoleh premi sebesar Rp 20,1 triliun rupiah.
“Meskipun pertumbuhan produksi maupun penjualan di kendaraan roda 4 mengalami kontraksi, namun penjualan dari kendaraan roda 2 untuk domestik maupun ekspor masih terlihat cukup bagus, hal ini tentunya mendorong pertumbuhan premi di industri asuransi umum,” demikian Budi. ***