Jakarta – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), menargetkan pencapaian aset di atas Rp 100 triliun. Target aset tersebut diupayakan dapat dibukukan pada akhir tahun ini. "Dalam tahun ini kami ingin jadi bank yang masuk dalam bank yang memiliki aset diatas Rp 100 triliun," ungkap Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dalam paparan kinerja 2011, di Menara BTN, Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Disebutkan dia, hingga akhir 2011 lalu total aset BTN mencapai Rp 89,120 triliun. Jumlah tersebut naik 30,32 persen dari tahun 2010 yakni Rp 68,386 triliun. "Kami optimistis mencapainya aset diatas Rp 100 triliun," kata Iqbal.
Dia juga mengungkapkan, pencapaian target aset yang optimisme tersebut didukung dengan meningkatnya laba perseroan sebesar 22,16 persen. Berdasarkan kinerja perseroan per 31 Desember 2011, BTN mencatat perolehan laba setelah pajak adalah Rp 1,5 triliun. Tumbuh 22,16 persen dari periode yang sama tahun 2010 yang sebesar Rp 916 miliar.
BERITA TERKAIT
Sepanjang 2011, BTN mencatatkan kredit perseroan tumbuh 23,31 persen dibanding kredit tahun 2010. Per 31 Desember 2011, kredit yang disalurkan BTN mencapai Rp 63,6 triliun. Tahun 2010 pada periode yang sama, kredit yang disalurkan sebesar Rp 51,5 triliun.
Dijelaskan Iqbal, sepanjang 2011, BTN telah memperbaiki komposisi kreditnya. Tercatat tahun 2011, komposisi kredit BTN adalah 87,62 persen untuk kredit perumahan dan sisanya yang sebesar 12,38 persen untuk kredit non perumahan. "Kredit non perumahan ini juga tumbuh. Pada 2009 lalu, kredit non perumahan 6,01 persen. Dan pada tahun 2010 lalu mencapai 9,06 persen untuk kredit non perumahan," tuturnya.
Dia menambahkan, strategi perseroan memperbaiki komposisi kredit tersebut berdampak positif pada kesiapan BTN untuk masuk pada bisni di luar core business BTN. Hal ini membuat peningkatan laba perseroan sebesar 22,16 persen.
Di tahun yang sama, BTN berhasil menjaga non performing loan (NPL). NPL BTN per 31 Desember 2011 tercatat 2,75 persen. "NPL ini membaik dibanding posisi yang sama tahun 2010 yang sebesar 3,26 persen," katanya.