Pada akhir tahun lalu, kami menurunkan laporan utama mengenai ketidakpastian ekonomi di tahun 2016. Laporan itu didasarkan oleh analisis ekonomi pada tahun yang berjalan dan kemungkinan yang terjadi di tahun 2016.
Kini, ketika kalender tahun 2016 tinggal satu lembaar lagi, ekonomi ternyata tak pernah benar-benar beranjak dari pelemahan sejak awal tahun. Kondisi ini pun memukul perbankan. Meski sampai akhir triwulan ketiga masih banyak bank yang mencatatkan laba, namun peningkatannya makin menipis.
Tahun depan, prospek bisnis tampaknya tidak akan lebih cerah dari tahun ini. Beberapa ekonom bahkan sudah mewanti-wanti kondisi ekonomi akan lebih berat pada tahun depan. Perlambatan ekonomi global dan juga tantangan ekonomi domestik menjadi dasar dari ekspektasi itu.
Nah, Majalah Stabilitas akan mengangkat tema peluang kredit dan potensi risiko perbankan di 2017, berdasarkan kondisi itu. Laporan ini akan kami bungkus dalam tema review 2016 dan outlook 2017 pada bisnis perbankan.
Pada tulisan awal kami akan mengulas mengenai kondisi makro global dan domestik yang membuat pertumbuhan ekonomi masih juga melamban, yang akhirnya berimbas ke kinerja bisnis bank. Di sini akan dijabarkan dampak dari rencana The Fed yang akan meningkatkan suku bunga acuannya, juga efek atas terpilihnya Donald J Trump sebagai Presiden AS ke- 45 yang membuat pasar keuangan global terhentak dan melemah sedikit.
Pada tulisan selanjutnya akan diulas mengenai risiko kredit yang masih akan mengancam perbankan karena potensi naiknya rasio kredit bermasalah yang disebabkan oleh pelemahan ekonomi. Sektor-sektor apa saja yang berpotensi memberi pukulan keras kepada perbankan terkait peningkatan kredit macet. Pada level berapa kemungkinan bank akan mempertahankan pertumbuhan kreditnya tahun depan. Ditambahkan pula sektor-sektor apa saja yang masih berpeluang untuk digarap perbankan pada 2017.
Selanjutnya kami juga akan membahas mengenai risiko pasar yang dihadapi perbankan. kemungkinan naiknya suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve) dan juga tanda-tanda pelemahan kurs karena ancaman capital in ow mau tak mau akan memaksa bank meningkatkan kehati-hatiannya. Seberapa besar hal itu akan mengganggu kinerja perbankan tahun depan, berkaca pada kondisi tahun ini. Tak lupa pula kami membahas mengenai risiko likuiditas. Likuiditas dinilai mulai mengancam perbankan karena beberapa faktor. Kebijakan skal dari penerbitan surat utang negara dan juga pengelolaan dana-dana pengampunan pajak dinilai sebagai penyebabnya.
Kemudian kami juga akan mengulas pada bagian berikutnya soal strategi perbankan dalam memitigasi risiko. Tidak hanya risiko kredit dan juga risiko pasar, tapi juga risiko likuiditas, risiko strategisnya. Selain itu juga dijabarkan mengenai langkah-langkah yang disiapkan otoritas untuk menjaga sektor perbankan tetap aman dan menjauhkannya dari ancaman krisis.
Selain sajian kami pada laporan utama, kami juga menyajikan tulisan- tulisan lain di rubrik-rubrik rutin yang tidak kalah menarik, yang mana tulisan itu diulas dalam kerangka outlook atau perkiraan tahun depan. Semua itu kami sajikan kepada Anda untuk menginsiprasi Anda dan juga membantu Anda mengambil keputusan.
