Stabilitas.id — Bank Indonesia (BI) menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional. Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebut generasi muda merupakan motor utama transformasi ekonomi syariah, yang perlu terus diperkuat dengan semangat wirausaha berlandaskan nilai etika, kejujuran, keadilan, dan prinsip syariah.
“Generasi muda harus menjadi penggerak ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global. Kewirausahaan berbasis syariah bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga soal kebermanfaatan bagi masyarakat,” ujar Destry dalam Youth Sharia Entrepreneurship Forum (YSEF) 2025 di Jakarta International Expo (JIEXPO), Sabtu (11/10/2025).
Sebagai langkah konkret, BI akan meluncurkan Program Dukungan Inovasi Industri Pelaku Usaha Muda Kreatif guna memperkuat ekosistem wirausaha syariah. Program ini mendorong terciptanya model bisnis syariah yang inklusif dan berkelanjutan, memanfaatkan inovasi serta teknologi digital untuk membuka peluang baru di sektor halal. Destry menambahkan, sinergi lintas kementerian, dunia usaha, dan akademisi akan terus diperkuat guna mengoptimalkan potensi besar ekonomi halal global.
BERITA TERKAIT
Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi BI dan HIPMI Syariah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah nasional.
“Eksyar berperan penting dalam pemerataan dan kesejahteraan ekonomi Indonesia. Diperlukan sinergi lintas pihak untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan mengembangkan sektor-sektor potensial seperti pertanian dan pangan halal,” ujarnya.
Forum YSEF 2025 hadir sebagai ruang inspirasi, edukasi, dan kolaborasi bagi para youthpreneur untuk memperkuat kapasitas kewirausahaan syariah. Melalui berbagai kegiatan seperti seminar, inspiration talk, breakout session, hingga peluncuran Youth Shariapreneur Innovation Competition (YSIC), acara ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan syariah, memperluas jejaring bisnis, serta mendukung inovasi industri kreatif muda.
Forum ini juga meluncurkan Blueprint HIPMI Syariah dan Kick-off YSIC untuk menghubungkan wirausaha muda dengan akses pembiayaan dan pendampingan bisnis berbasis syariah. Inisiatif tersebut diharapkan memperluas rantai nilai halal di sektor pangan, fesyen, pariwisata, dan keuangan sosial syariah, sejalan dengan visi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Bank Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), HIPMI Syariah, dan Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), serta didukung oleh Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), berbagai kementerian, dan pelaku industri halal nasional. Sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, YSEF diikuti lebih dari 1.800 peserta, terdiri atas generasi muda dan pengusaha syariah yang berkomitmen membangun ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. ***




.jpg)
.jpg)









