JAKARTA, Stabilitas.id – Sehubungan dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo terkait pencegahan praktik bisnis tidak sehat melalui platform digital, Kementerian Keuangan melakukan berbagai inovasi digital dalam menjalankan fungsi negara.
Inovasi digital tersebut dilakukan dengan penerapan e-filling dan e-payment, yang membuat para wajib pajak tidak perlu datang ke kantor pajak. Kemudian, digitalisasi Program Pengungkapan Sukarela dan Program Pengampunan Pajak, serta penggunaan Nomor Induk Kependudukan dalam layanan perpajakan bagi wajib pajak pribadi sebagai tonggak awal dalam penerapan Single Sign-On (SSO).
Itjen Kemenkeu, Awan Nurmawan Nuh mengatakan, selain pajak, unit kerja lain di lingkungan Kementerian Keuangan termasuk di bidang pengawasan juga menerapkan digitalisasi layanan mereka dan sebagian telah terintegrasi.
BERITA TERKAIT
“Itjen terus mengembangkan dan menyempurnakan tata kelola pengawasan berbasis data digital sebagai salah satu bentuk budaya pengawasan baru di Inspektorat Jenderal (Itjen) yang dilaksanakan melalui pengembangan Super App Sistem Inti Pengawasan Intern Itjen,” ungkap Awan.
Untuk praktik pengawasan rutin, Itjen menggunakan aplikasi Teammate sebagai Sistem Manajemen Audit. Penggunaan Teammate dalam proses audit membuat dokumentasi audit mudah diakses oleh auditor kapan pun dan di mana pun.
Itjen juga memiliki beragam aplikasi pendukung pengawasan seperti Whistleblowing System (WISE), Aplikasi Laporan Perpajakan dan Harta Kekayaan (ALPHA), Manajemen Pengawasan PNBP (e-mawas PNBP), Sistem Informasi Koordinasi dan Monitoring Pengawasan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (e-Kompas APIP).
Infrastruktur ini membantu auditor dan pimpinan Kemenkeu untuk mendeteksi kelemahan pengendalian internal dan fraud yang terjadi dalam pengelolaan keuangan negara.
Dari sisi digital, keuntungan yang didapat antara lain mengurangi waktu dan biaya perjalanan birokrasi serta memperluas daya jangkau pengawasan dengan jumlah objek lebih banyak. Organisasi juga mampu mendeteksi risiko lebih awal karena sudah bergantung pada analisis data, sehingga upaya perbaikan dapat dilakukan sejak dini.***