Mataram – Setelah sukses menggelar Papua Investment Day beberapa waktu lalu, Bank Mandiri kembali akan menggelar Nusa Tenggara Investment Day untuk mempertemukan kalangan dunia usaha dengan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Ajang ini bertujuan meningkatkan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan tersebut.
Dikatakan Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti, kawasan Nusa Tenggara memiliki potensi sangat besar sebagai tujuan investasi yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional mulai dari sumber daya alam dan mineral, kekayaan laut, serta pariwisata.
"Investasi yang masuk ke kawasan Nusa Tenggara terus meningkat. Namun, peningkatan ini belum optimal dibandingkan dengan potensi yang dimiliki, sehingga kawasan ini sangat membutuhkan akselerasi investasi dalam menunjang pertumbuhannya," kata Destry di Mataran, NTB, Senin (17/10).
Menurut dia, Nusa Tenggara Investment Day diharapkan menjadi pertemuan pemikiran (meeting of mind) dari semua pemangku kepentingan untuk mendudukan masalah pengembangan investasi di NTB dan NTT, serta menjadi fondasi bagi serangkaian kerja sama di masa yang akan datang. Sinergi ini akan mewujudkan pengembangan investasi dan penciptaan kesejahteraan bagi warga NTB dan NTT.
Perhelatan akbar ini akan diselenggarakan pada 25 Oktober 2011 di Jakarta. Beberapa pihak yang akan berbagi pemikiran dalam Nusa Tenggara Investment Day adalah kalangan pemerintah, pemda, pelaku usaha, akademisi, dan perbankan nasional sebagai simpul-simpul penting dalam pengembangan investasi di NTB dan NTT.
Sementara Wakil Gubernur NTB, Badrul Munir mengatakan, pemerintah daerah butuh kegiatan promosi dalam pengembangan ekonomi daerah. Salah satu langkah promosi adalah berkolaborasi dengan pihak perbankan, seperti Bank Mandiri. "Ini adalah langkah strategis. Lewat pintu Bank Mandiri, saluran investasi diharapkan lebih lancar," ujarnya.
Dia menambahkan, pemerintah daerah telah menetapkan sejumlah komoditas strategis untuk dikembangkan seperti Sapi, Jagung, Rumput Laut, dan Pariwisata. Pihaknya juga telah menetapkan sentra-sentra lokasi pengembangan. "Lokasi pengembangan tersebut dipastikan telah memiliki akses perhubungan, listrik, air, dan telekomunikasi. Dengan demikian investor tidak ada kendala dalam berinvestasi," tandasnya.
Sesuai data Badan Penanaman Modal NTB, realiasi investasi Triwulan I 2011 mencapai Rp28,77 triliun. Dari total investasi tersebut, sekitar Rp3,9 triliun diinvestasikan pada sumber daya alam dan pariwisata. "Investasi tahun 2012 ditargetkan naik sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan tahun ini," klaimnya