Belitung – Sejauh ini perusahaan sekuritas asing di Indonesia masih mendominasi, bukan hanya dari sisi kepemilikan, melainkan juga dari sisi aktivitas "brokerage". Terlihat dalam daftar 10 besar perusahaan sekuritas paling aktif bertransaksi saham, sembilan di antaranya milik asing, sementara domestik hanya diwakili PT Mandiri Sekuritas (Mansek).
Data Most Active Broker in Total Trading dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sepanjang Januari–Juli 2014 total aktivitas broker untuk transaksi perdagangan saham mencapai Rp1.688,50 triliun.
Dari 10 besar itu, Mandiri Sekuritas berada pada urutan ketiga dengan nilai transaksi Rp78,182 triliun dengan pangsa pasar sebesar 4,63 persen. Urutan pertama Credit Suisse Securities Indonesia senilai Rp84,841 triliun (5,02 persen) diikuti UBS Securities Indonesia senilai Rp80,166 triliun (4,75 persen).
BERITA TERKAIT
Abiprayadi Riyanto, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas menilai kinerja Mandiri Sekuritas tidak terlepas dari jumlah investor yang bertambah. Pada bulan Juli 2014, misalnya, jumlah nasabah ritel Mandiri Sekuritas sebanyak 31.000 investor atau naik 64 persen dibandingkan 19.037 nasabah pada bulan Juli 2013.
"Kami berupaya tingkatkan terus investor, terutama ritel, supaya kita bisa jadi tuan rumah di negara sendiri," katanya di sela Media Gathering di Belitung, Jumat (22/8) pekan lalu.
Pada akhir tahun ini, lanjut dia, Mandiri Sekuritas menargetkan investor ritel Mandiri Sekuritas mencapai 50.000. Pihaknya akan memanfaatkan jaringan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) sebagai induk usaha.
Sementara itu, aksi Perseroan membuka cabang di luar negeri merupakan salah satu cara untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
Abiprayadi mengatakan, dengan membuka cabang di Singapura, pihaknya dapat mengajak investor global maupun Indonesia yang ada di luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia.
"Hal itu untuk menjangkau investor lebih luas lagi. Kami satu-satunya perusahaan sekuritas nasional yang mempunyai jaringan di sana, 'grand opening' telah dilakukan Maret lalu tahun ini, aksi itu salah satu menghadapi MEA," ujar dia.
Abiprayadi berharap cabang perusahaan di Singapura itu juga dapat mendorong kinerja perusahaan dan dapat bersaing dengan perusahaan sekuritas asing.