Jakarta – Bank Mandiri berkeinginan untuk meningkatkan transaksi perdagangan domestik dan internasional melalui dukungan produk dan layanan yang inovatif serta mampu menjawab kebutuhan nasabah. Hal itu terlihat dari volume kucuran transaksi perdagangan (trade) Bank Mandiri yang mencapai 36,45 miliar dollar AS dalam triwulan pertama 2011, tumbuh 35,3 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Transaksi ekspor memberikan kontribusi sebesar 52 persen dari total volume trade di Bank Mandiri dengan pertumbuhan yoy sebesar 48.4 persen. Demikian pula dengan Bank Garansi yang memberikan kontribusi yang signifikan dengan peningkatan volume sebesar 68.1 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Di tengah ketatnya persaingan usaha dan terbatasnya akses bagi perusahaan guna mendapatkan financing membuat perusahaan semakin memfokuskan perhatian pada cash flow management perusahaan. Memperhatikan kebutuhan nasabah tersebut, Bank Mandiri berusaha memberikan solusi komprehensif agar perusahaan dapat mengatur cash cycle dengan lebih efektif dan efisien, diantaranya dengan solusi transaksi trade,” ungkap Senior Vice President Wholesale Transactions Banking Solutions C. Paul Tehusijarana.
BERITA TERKAIT
Menyadari bahwa sekitar 90 persen transaksi ekspor impor Indonesia dilakukan dengan remittance (non L/C), Paul menambahkan, Bank Mandiri melengkapi layanan trade-nya dengan produk Supply Chain Financing dan produk pembiayaan non L/C. Bank Mandiri diuntungkan dengan keunggulan dominasinya di customer base segmen korporasi ketika memberikan solusi Supply Chain Financing.
“Dengan solusi Supply Chain Financing, kami ingin menjadi mitra bisnis yang memberikan nilai tambah bagi nasabah, baik dari sisi Buyer maupun Supplier. Solusi ini memungkinkan nasabah korporasi kami yang bertindak sebagai buyer untuk mendapatkan fleksibilitas dalam penetapan Terms of Payment tanpa mengorbankan cash flow pihak seller atau supplier karena seller atau supplier mendapatkan akses percepatan pembayaran tagihan yang telah diakseptasi dari bank” tutur Paul
Layanan transaksi trade yang baik dan mampu bersaing di era kompetisi yang semakin ketat perlu didukung oleh inovasi produk dan teknologi, kualitas layanan yang prima, kemampuan servicing dan processing yang handal, dan sumber daya manusia yang berkualitas. Bank Mandiri mengalokasikan anggaran cukup besar pada investasi di bidang teknologi guna meningkatkan kapabilitas trade system yang dapat meningkatkan kenyamanan bertransaksi trade bersama Bank Mandiri.
Keberhasilan Bank Mandiri sebagai leader di bidang transaksi trade tidak lepas dari dukungan bank koresponden yang saat ini berjumlah 1195 bank koresponden guna mendukung 1.381 jaringan kantor cabang dalam negeri dan 5 kantor cabang luar negeri yang telah dimiliki Bank Mandiri saat ini.
Tidak hanya di dalam negeri, kinerja Bank Mandiri dalam sektor transaksi trade juga menuai pengakuan dari institusi internasional. Trade Finance Magazine, salah satu media global berbasis di London, mendaulat Bank Mandiri sebagai Best Indonesian Trade Bank dalam malam penganugerahan penghargaan The Asian Awards for Excellence 2011 di Hongkong pada pekan lalu. Predikat terbaik yang diraih untuk ketiga kalinya berturut-turut tersebut diberikan salah satu kelompok Euromoney Group itu berdasarkan hasil polling pembaca majalah tersebut. Untuk penghargaan tahun ini, jumlah pembaca yang memberikan penilaian mencapai sekitar 16.000 lembaga yang berasal dari berbagai profesi, termasuk eksportir, importir, bankir, praktisi hukum internasional dan pelaku industri asuransi global.
“Penghargaan dari Trade Finance Magazine ini memacu kami untuk terus mempertahankan peran Bank Mandiri sebagai salah satu market leader dalam bisnis trade service di tanah air,” tutur Paul.