JAKARTA, Stabilitas– Menteri Keuangan (Menkeu) melantik sembilan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) dan 21 Pejabat Administrator (Eselon III) di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Aula Djuanda, Kantor Pusat Kemenkeu. Menkeu berpesan kepada para pejabat yang baru saja dilantik yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN), dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Pada jabatan baru ini anda semua mengemban amanah sebagai pimpinan di Unit Eselon II di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), mutasi adalah suatu siklus organisasi yang memang diperlukan di dalam rangka untuk meningkatkan pengkayaan pengalaman dan juga untuk penyegaran organisasi”, ucap Menkeu.
Menkeu juga meminta kepada seluruh Pejabat di lingkungan Kemenkeu untuk bersama-sama memikirkan solusi dari permasalahan global yang di hadapi.
BERITA TERKAIT
“Masalah ini bukan masalah Menteri Keuangan saja atau Wakil Menteri, tetapi seluruh pejabat di Kemenkeu harus ikut secara aktif memikirkan, terlibat dan ikut berpartisipasi di dalam rangka untuk terus menyiapkan instrument-instrumen keuangan negara dan menjaga kesehatan keuangan negara. Meskipun di dalam tekanan yang tidak mudah dan fokus untuk terus memperbaiki kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”, terang Menkeu.
Menkeu berpesan kepada Direktur Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran untuk berpikir keras mengenai APBN 2020 dan mendesain APBN 2021 sungguh tugas yang tidak mudah, banyak sekali perubahan terjadi.
“Saya berharap dengan pengalaman yang ada di Badan Kebijakan Fiskal akan memberikan kontribusi yang maksimal dan langsung. Tentu ini bukan pekerjaan yang mudah, tapi saya tahu bahwa Eselon II yang dipimpin oleh Pak Rofi adalah salah satu dapur penting di dalam mendesain APBN kita. Akan tetapi harus tetap memperhatikan kondisi 2020 yang sedang menghadapi Gejolak yang sangat tidak biasa”, ungkap Menkeu.
Menkeu juga menyampaikan kepada Pejabat di Sekretaratiat Jenderal untuk betul-betul meningkatkan kemampuan.
“Saya tekankan kepada Tenaga Pengkaji di Sekretariat Jenderal agar organisasi Kementerian Keuangan terus dibina dan dikelola secara sehat. Agar terus bisa memotivasi seluruh seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk berbuat yang terbaik, dan tidak menganggap Jabatan itu adalah hak atau merupakan privilege yang anda nikmati tanpa ada konsekuensi tanggung jawab sebagai tugas negara”, ujar Menkeu.
Kepada Direktur Manajemen Risiko dan Hukum, Menkeu menekankan untuk melihat apa yang selama ini dilakukan dalam kondisi perekonomian kita di tahun 1997 dan 1998. “Waktu krisis ekonomi dulu kita menanganinya bersama Bank Indonesia, dulu belum ada OJK. Harapannya sekarang dalam situasi tantangan ini kita memiliki kesiapan dan mekanisme koordinasi yang makin baik. Saya dengan Gubernur BI dengan Dewan komisioner OJK, LPS sangat baik, saya berharap Ini diterjemahkan dalam mekanisme di antara seluruh institusi untuk makin berkoordinasi secara kolaborasi, koordinasi policy komunikasi”, jelas Menkeu.
Di akhir sambutannya, Menkeu menyampaikan agar terus memupuk semangat dan menggaungkan optimisme untuk konsisten menuju cita-cita Indonesia Maju. “Mengakhiri sambutan ini, saya ucapkan selamat bertugas bagi Saudara sekalian. Janji Republik untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur harus menjadi jangkar bagi setiap langkah kita dalam berkarya demi terwujudnya INDONESIA MAJU”, tutup Menkeu.