JAKARTA, Stabilitas.id – Potensi belanja produk UMKM local mencapai 2000 triliun yang berasal dari pemerintah (Rp500 triliun), BUMN (Rp500 triliun), Ibu Kota Nusantara atau IKN (Rp400 triliun), swasta dan usaha besar (Rp400 triliun), serta dari pihak lainnya yang harus dioptimalkan oleh pelaku UMKM.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat menghadiri pembukaan acara Inabuyer B2B2G Expo 2023 yang berlangsung di Gedung Smesco Jakarta, pada Rabu (5/7/23).
“Ini peluang dan harus digarap agar semakin banyak produk UMKM yang masuk rantai pasok industri, baik nasional maupun global,” ungkap MenKopUKM.
Menteri Teten juga mengapresiasi Inabuyer 2023, yang menghasilkan banyak penandatanganan kerja sama bisnis antara pelaku UMKM dengan pemerintah (K/L), BUMN, hingga swasta besar.
Menurutnya, ada dua manfaat yang bisa diperoleh UMKM dengan masuk ke dalam rantai pasok industri. Pertama, memudahkan pihak perbankan mengucurkan kreditnya ke UMKM.
“Ketika ada kepastian pasar bagi produk UMKM, maka perbankan menjadi yakin dan tidak ragu lagi untuk membiayai bisnis UMKM,” ungkap MenKopUKM.
Manfaat kedua, kata MenKopUKM, dengan masuk ke dalam rantai pasok industri maka akan ada peningkatan kualitas standar produk UMKM.
“Ada pendampingan bagi UMKM dalam meningkatkan standar produk. Kami bantu UMKM dalam hal itu. Sebab kalau bukan kita yang membeli, lalu siapa lagi,” ungkap Menteri Teten.
MenKopUKM juga optimistis Inabuyer B2B2G Expo 2023 ini mampu mendorong ekosistem kemitraan yang ideal.
Sementara itu, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), Hendrar Prihadi mengatakan, event seperti ini harus lebih sering diselenggarakan.
“UMKM harus naik kelas, sehingga produk mereka mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Terlebih lagi, kita akan memiliki bonus demografi yang luar biasa besar yang harus dioptimalkan,” ungkap Hendrar.
Ia juga mengajak pelaku UMKM masuk ke dalam e-katalog pemerintah untuk memasarkan produknya karena ini merupakan ceruk pasar yang besar melalui APBN dan APBD.
Terobosan Baru
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah mengungkapkan, Inabuyer 2023 ini merupakan terobosan dalam percepatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Selain itu, Inabuyer 2023 juga diselenggarakan untuk memperluas ekosistem pasokan barang lokal, mempertemukan buyer dengan supplier, mengkurasi produk UKM, mendorong UKM naik kelas, meningkatkan brand awareness terhadap produk lokal, memperluas peluang ekspor, dan mendapatkan peluang investasi melalui joint partner/venture.
“Produsen lokal harus mampu mengisi kebutuhan barang yang selama ini diimpor alias substitusi impor. Saya juga berharap Smesco Indonesia bisa menjadi pusat perdagangan B2B, juga B2G,” tutup Budihardjo.***