JAKARTA, Stabilitas.id – Anak usaha Telkom Indonesia (Telkom), yaitu PT Dayamtra Telekomunikasi (Miratel) mengakuisisi 997 menara atau tower telekomunikasi milik Indosat Ooredo Hutchison (IOH).
Akuisisi tersebut dilakukan melalui perjanjian penjualan bersyarat (Conditional Sales Purchase Aggrement atau CSPA) yang ditandai dengan penandatangan oleh Direktur Utama Miratel, Theodorus Ardi Hartoko dan CEO IOH, Vikram Sinha yang diperkirakan selesai pada kuartal I 2023.
“Penambahan sebanyak 997 menara telekomunikasi ini memperkuat ekosistem Mitratel di bisnis menara telekomunikasi dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi seluruh operator telekomunikasi,” ungkap Theodorus Ardi Hartoko, dalam keterangannya di Jakarta, pada Selasa (21/2/23).
BERITA TERKAIT
Pria yang akrab disapa Teddy ini juga menambahkan, langkah tersebut menambah asset dan penyewa (tenant) Miratel dari IOH dan penyewa Menara dari mitra bisnis lainnya.
“Kolaborasi ini dapat memperkuat dan memantapkan posisi Mitratel sebagai pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara yang independent dan terpercaya,” lanjut Teddy.
Pada 2022, Mitratel mengakuisisi 6.088 unit menara telekomunikasi dan 6.012 kilometer (km) kabel fiber (fiber optic), sebagai upaya untuk memantapkan posisi konsolidator infrastruktur telekomunikasi (menara dan fiber).
Theodorus mengatakan, kerjasama ini akan menjadi peluang bagi kedua peruasahaan untuk pertumbuhan bisnis keberlanjutan. Pihaknya juga menjalankan program peningkatan rasio penyewa (tenancy ratio), melalui penyediaan konektivitas berkapasitas tinggi dengan penggelaran fiber optic dan layanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) kepada operator telekomunikasi.
“Fokus Mitratel bergerak untuk meningkatkan fundamental melalui monetisasi aset. Mitratel sebagai Tower Provider akan terus agresif memonetisasi asetnya sehingga membuka peluang pertumbuhan bisnis di masa mendatang,” tutup Theodorus.***