Jakarta – Kinerja Perbankan Syariah Indonesia mulai menunjukkan tajinya. Dalam pemeringkatan Islamic Finance Country Index 2011, perbankan syariah di Tanah Air berada di peringkat ke empat. Hal ini menggembirakan mengingat sistem keuangan berbasis sektor riil ini sangat sesuai dengan kondisi perekonomian Indonesia.
Deputi Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya Siregar menerangkan bahwa posisi perbankan syariah di Tanah Air berada di atas Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Inggris. "Ini menggembirakan sebab ketiga negara itu saat ini dianggap sebagai sentral perbankan syariah," ucap Mulya pada acara Economic Outlook 2012: "Membaca Peluang dan Tantangan Industri Syariah" di Jakarta, Rabu (15/11).
Menurutnya, salah satu indikator penilaian yang membuat perbankan syariah bangsa ini lebih unggul dibanding ketiga negara tersebut adalah keberadaan Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam kerangka keuangan syariah Indonesia. Negara-negara Timur Tengah pun tidak mempunyai DSN di dalam sistem keuangan syariah mereka. "Dengan adanya DSN, ada keseragaman dalam penerapan prinsip syariah. Faktor ini mendapat bobot penilaian tinggi, 19,7 persen." tukas Mulya.
Penyusun Islamic Finance Country Index adalah BMG Islamic, sebuah lembaga konsultan bisnis dan manajemen terkemuka yang berbasis di London. Index yang berisikan 36 negara ini mempunyai 8 indikator yang mempengaruhi penilaian mereka, antara lain jumlah bank syariah di negara itu, keberadaan dewan pengawas syariah pusat, jumlah aset nasional keuangan syariah, serta regulasi dan infrastruktur kebijakan.
Selain itu, perkembangan sistem perekonomian syariah di Indonesia lebih signifikan jika dibandingkan dengan rata-rata perkembangan syariah global. Selama 5 tahun pertumbuhan perbankan syariah kita naik 47 persen. bandingkan dengan rata-rata global yang hanya 20 persen.
Mulya mengatakan kesempatan kita mengembangkan ekonomi syariah dan meningkatkan posisi kita 1 peringkat di Islamic Finance Country Index tahun depan sangat besar. "Kemarin salah satu orang BMG Islamic mengatakan ia yakin Indonesia bisa mengembangkan lagi perbankan syariah dan menempati posisi ketiga tahun depan. Poin kita (26 poin) kata dia tidak jauh dengan Arab Saudi di peringkat ketiga (29)."