• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Rabu, November 26, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Kesenjangan Turun, RI Masih Sulit Hindari Jebakan Negara Berpendapatan Rendah

oleh Sandy Romualdus
18 April 2016 - 00:00
1
Dilihat
Kesenjangan Turun, RI Masih Sulit Hindari Jebakan Negara Berpendapatan Rendah
0
Bagikan
1
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat kesenjangan pengeluaran penduduk di Indonesia yang diukur berdasarkan Gini Ratio ?Indonesia sebesar 0,40 pada September 2015, menurun 0,01 poin dibanding maret 2015 sebanyak 0,41.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, penurunan angka kesenjangan ini menunjukkan adanya kenaikan pendapatan dari berbagai kelas penduduk di Indonesia. Sehingga, ada perbaikan penerimaan penduduk.

“Gini ratio September 2015 yang 0,40 terjadi penurunan 0,01 poin dibanding maret 2015 sebesar 0,41. Artinya terjadi perbaikan pendapatan,” ujarnya di Jakarta, Senin (18/4/2016).

BERITA TERKAIT

Suryamin menjelaskan, penurunan gini ratio di perkotaan terjadi sebesar 0,01 poin dari 0,43 pada Maret 2015 menjadi 0,42 pada September 2015. Sementara di pedesaan tercatat sebesar 0,33, relatif tidak berubah.

Dia menambahkan, distribusi pengeluaran kelompok penduduk berpengeluaran rendah yang sebanyak 40% menunjukkan indikasi membaik. Naik dari 17,1 pada Maret 2015 menjadi 17,45 pada September 2015. 

“Kemudian untuk penduduk berpengeluaran menengah juga naik, dari 34,65 menjadi 34,70. Sementara, untuk 20% masyarakat dengan pengeluaran tinggi ?justru mengalami penurunan dari 48,25 menjadi 47,84,” pungkasnya.

Berpendapatan Rendah

Kendati kesenjangan penduduk menurun, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri ?menilai, sejauh ini Indonesia masih sulit keluar dari jebakan negara dengan pendapatan rendah. Bahkan, peluang perekonomian Indonesia untuk terperangkap dalam negara berpendapatan rendah mencapai 80%.

Dia mengatakan, hal ini lantaran kinerja ekonomi Indonesia sangat sensitif terhadap krisis bersifat eksternal. Karena itu, memerlukan waktu lama untuk kembali memulihkan kondisi ekonomi di Tanah Air. Padahal, perekonomian Indonesia relatif tertutup jika dibandingkan pada 1960.

“Peluang perekonomian Indonesia terperangkap dalam pendapatan rendah adalah 80%, untuk menjadi pendapatan menengah peluangnya hanya 16%, sedangkan untuk masuk menjadi negara berpendapatan tinggi sangat kecil sekali hanya sekitar 3%,” katanya dalam Policy Dialogue Series: The Middle Income Trap-Indonesia’s Challenge Ahead, di Jakarta, Senin (18/4/2016).

Selain itu, sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air sangat lemah terutama jika dilihat dari konteks kualitas. Lemahnya kemampuan kognitif pelajar Indonesia harus segera diperbaiki, agar transformasi perekonomian Indonesia mampu bergerak mulus, dari ketergantungan kepada industri berbasis upah murah, menuj?u basis produksi dengan keahlian yang lebih tinggi.

Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) ini menambahkan, struktur ekspor Indonesia juga masih belum memperlihatkan perbaikan dalam meningkatkan peran dari ekspor berbasis teknologi tinggi. “Nilai kontribusinya (ekspor berbasis teknologi tinggi) sangat rendah dan semakin menurun. Sementara, kinerja sektor manufaktur juga lemah,” imbuh dia.

Faisal mengungkapkan, Indonesia semakin mustahil untuk memacu pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Karena, perkembangan stok modal (capital stock) tidak dapat mengimbangi kecepatan pertumbuhan ekonomi negara yang berada pada frontier teknologi.

“Untuk itu, peran kepemimpinan nasional sangat vital dan sangat menentukan. Untuk menghindari perangkap pendapatan rendah solusinya adalah penguatan sektor industri. Nawacita harus digunakan untuk menyukseskan kebijakan industri,” tandasnya.

Tags: Kesenjangan Turun,Negara Berpendapatan Rendah,BPS,faisal basri
 
 
 
 
Sebelumnya

MTF Gelar Pameran Otomotif MTF Autofiesta di Medan

Selanjutnya

Kemendesa dan BNI Sinergi Kembangkan Akses Ekonomi Pedesaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Konsisten Berinovasi di Sektor Perumahan, BTN Housingpreneur Sabet Penghargaan

Konsisten Berinovasi di Sektor Perumahan, BTN Housingpreneur Sabet Penghargaan

oleh Sandy Romualdus
26 November 2025 - 08:19

Stabilitas.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah sukses meraih penghargaan sebagai “Bank Pemberdaya Wirausaha Sektor Perumahan” pada...

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

oleh Stella Gracia
24 November 2025 - 22:26

Stabilitas.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil...

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:14

Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui tim SIG CSIRT (Computer Security Incident Response Team) berhasil meraih Juara...

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 11:03

Stabilitas.id — Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tercatat mencapai Rp479,7 triliun atau 2,02% terhadap PDB hingga akhir...

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 10:13

Stabilitas.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mencari solusi hunian masa depan yang adaptif, berkelanjutan, dan relevan dengan...

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

oleh Sandy Romualdus
20 November 2025 - 19:14

Stabilitas.id – Percepatan transisi energi dan pesatnya transformasi digital mendorong kebutuhan sistem kelistrikan yang makin andal dan fleksibel. Menjawab tantangan...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Harga BBM Resmi Naik! Pertalite Jadi Rp10 ribu, Solar Subsidi Rp6,800, Pertamax Rp14,500

    Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Pinjol Ilegal Dibongkar, Satgas PASTI Soroti Modus Penipuan AI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Hadirkan Akses Eksklusif ke wondr BrightUp Cup 2025 Lewat Penawaran Buy 1 Get 2 di wondr by BNI

Konsisten Berinovasi di Sektor Perumahan, BTN Housingpreneur Sabet Penghargaan

OJK Sambut Ratu Maxima, Memulai Agenda Kesehatan Finansial di Indonesia

BNI Dorong Ekonomi Lokal Lewat UMKM di Ajang Internasional Yogyakarta

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Indonesia Kuasai Podium wondr by BNI International Challenge, Pembinaan Atlet Muda Berbuah Manis

Perkuat Daya Saing Perekonomian Daerah, BRI Dukung Bazaar UMKM “Jelajah Kuliner Indonesia” 2025

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Kemendesa dan BNI Sinergi Kembangkan Akses Ekonomi Pedesaan

Kemendesa dan BNI Sinergi Kembangkan Akses Ekonomi Pedesaan

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance