JAKARTA, Stabilitas.co.id-– PT Mandiri Tunas Finance (MTF), perusahaan pembiayaan yang merupakan bagian dari Mandiri Group, konsisten dalam menjalankan penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor sebagai upaya berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Direktur Utama MTF Arya Suprihadi dalam press conference di Jakarta, hari Kamis, 5 Maret 2019 di Jakarta mengatakan, di tengah tantangan melambatnya pertumbuhan industri otomotif, MTF berhasil membukukan kenaikan baik dari sisi penyaluran pembiayaan, pendapatan, laba, maupun asset dengan tetap disertai kehati-hatian dengan menjaga rasio kredit bermasalah tetap di level yang aman.
“Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholders, baik customer, pemegang saham, karyawan, regulator, mitra kerja serta semua pihak atas berbagai pencapaian baik dari aspek keuangan maupun non keuangan.”
Sepanjang tahun 2019, MTF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 28,8 triliun atau naik 6,63 persen pembiayaan baru tahun 2018 sebesar Rp26,9 triliun. Selain itu MTF juga berhasil mencatatkan perolehan pendapatan sebesar Rp 3,44 triliun, naik 10,3 persen dibandingkan pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 3,12 triliun.
“Dilihat dari segmennya, pendapatan tersebut terdiri atas 80,01 perse segmen retail dan 19,9 persen segmen fleet,”tambah Arya.
Sedangkan secara geografis, kenaikan pendapatan tersebut terutama ditunjang oleh kenaikan pendapatan sebesar 28,78 persen di wilayah Kalimantan dan 15,82 persen Sumatera (Nangroe Aceh Darussalam, Riau, dan Sumatera Utara). Perusahaan juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp445,4 miliar atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Sementara aset tumbuh 4,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018, yakni mencapai Rp18,3 triliun per 31 Desember 2019 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp17,5 triliun.
Kendati gencar mendorong pertumbuhan bisnis, MTF tetap berhasil menjaga kualitas kredit, yang tercermin dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) mencapai 0,75 persen.
“NPL mengalami perbaikan dari posisi NPL tahun lalu sebesar 0,83 persen,”tutup Arya.