JAKARTA, Stabilitas.id – Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2022 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,95 persen, sehingga level IHK menjadi sebesar 109,98.
Inflasi ini terjadi di seluruh kota dengan catatan tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dengan IHK sebesar 113,46 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 110,58.
Dilansir dari rilis Badan Pusat Statistik, Senin (9/5/2022), inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
BERITA TERKAIT
Antara lain, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,76 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen;
Dilanjutkan dengan kenaikan kelompok transportasi sebesar 2,42 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,55 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,75 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan.
BPS juga mencatat tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2022 sebesar 2,15 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 3,47 persen.
Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2021 dan 2020 masing-masing sebesar 0,58 persen dan 0,84 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk April 2021 terhadap April 2020 dan April 2020 terhadap April 2019 masing-masing sebesar 1,42 persen dan 2,67 persen.
Komponen inti pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–April) 2022 sebesar 1,39 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 2,60 persen.***





.jpg)










