JAKARTA, Stabilitas.id – Amar Bank terus menunjukkan kinerja yang positif dengan mencatatkan laba operasional sebesar Rp275,55 miliar pada tahun lalu. Angka ini mencerminkan peningkatan sebesar 43,09 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non-bunga.
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsia, mengungkapkan bahwa perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp214,99 miliar, tumbuh 20,8 persen yoy. Pertumbuhan ini sebagian besar dipicu oleh ekspansi produk pinjaman digital melalui platform Tunaiku yang bertujuan untuk mendukung segmen ritel dan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Keberhasilan ini adalah bukti dari strategi kami yang berfokus pada inovasi digital serta komitmen untuk mendukung UMKM dalam memperluas akses keuangan,” ujar Vishal Tulsia di Jakarta, dikutip Kamis (10/4).
BERITA TERKAIT
Ia menambahkan bahwa perusahaan telah berhasil mengelola biaya secara efisien dan menerapkan strategi penyaluran kredit dengan hati-hati. Hal ini menjadi salah satu faktor utama peningkatan profitabilitas.
Pada tahun lalu, penyaluran kredit mengalami pertumbuhan signifikan dengan kontribusi terbesar berasal dari platform Tunaiku. Vishal menegaskan bahwa Amar Bank akan terus memperluas penyaluran kredit produktif sambil tetap mematuhi prinsip kehati-hatian. “Kami berkomitmen untuk menjaga rasio non-performing loan (NPL/kredit macet) di bawah batas maksimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tambahnya.
Senior Vice President Finance Amar Bank, David Wirawan, menyatakan bahwa laba yang dicatatkan juga didukung oleh stabilitas serta pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 52,96 persen yoy. Dengan bertambahnya jumlah nasabah baru, perusahaan memprioritaskan penguatan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) serta pengembangan inovasi teknologi untuk memberikan kemudahan dalam transaksi bagi nasabah.
Berkat kinerja positif tersebut, kesehatan keuangan perseroan terjaga baik dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 126,31 persen per Desember 2024.
“Tingkat CAR yang kuat tidak hanya memastikan ketahanan keuangan Amar Bank tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk ekspansi pasar. Kami optimis menghadapi tahun 2025 dan seterusnya dengan strategi pertumbuhan berbasis inovasi teknologi serta penguatan produk keuangan digital,” tutup David Wirawan. ***





.jpg)









