JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), bank digital berbasis syariah, membukukan kinerja impresif sepanjang semester I/2025 dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp83,12 miliar, berbalik dari rugi Rp57,57 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini didukung lonjakan pendapatan dari penyaluran dana yang tumbuh 48,74% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp379,75 miliar per 30 Juni 2025. Di sisi lain, beban bagi hasil untuk pemilik dana investasi juga meningkat 52,67% yoy menjadi Rp206,9 miliar.
Tak hanya itu, pendapatan non-margin turut mencatatkan pertumbuhan signifikan. Pendapatan komisi, provisi, dan administrasi naik 225,7% yoy menjadi Rp160,78 miliar. Bank juga berhasil menurunkan beban tenaga kerja sebesar 24,80% yoy menjadi Rp78,22 miliar, setelah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 25% dari total karyawan.
BERITA TERKAIT
Dari sisi intermediasi, pembiayaan Bank Aladin tumbuh 27,97% yoy menjadi Rp5,11 triliun, dengan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) tetap terjaga rendah. NPF gross berada di level 0,19%, sedangkan NPF net tercatat 0,14%.
Kinerja penghimpunan dana juga menunjukkan perbaikan. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 32,2% yoy menjadi Rp6,18 triliun per akhir Juni 2025. Adapun rasio pembiayaan terhadap simpanan atau financing to deposit ratio (FDR) tercatat 82,76%, sedikit turun dari 85,50% pada periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi neraca, total aset perseroan meningkat menjadi Rp10,35 triliun, tumbuh 10,51% dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp9,36 triliun.
Sebagai catatan, Bank Aladin sebelumnya melakukan PHK terhadap 72 karyawan dari berbagai divisi, termasuk sales, risiko, hukum, pengadaan, SDM, produk, IT, dan project management office. Kebijakan tersebut bertujuan menekan biaya dan memperbaiki rasio efisiensi.
Pasca efisiensi tersebut, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) membaik signifikan dari 118,75% menjadi 85,16% pada semester I/2025. ***





.jpg)









