JAKARTA, Stabilitas — PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal pertama tahun 2020. Dalam laporannya, Bank Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp 1,25 triliun pada kuartal pertama tahun 2020, atau tumbuh 33 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Danamon, Yasushi Itagaki mengatakan, pertumbuhan NPAT ini didorong oleh fokus Bank pada mesin pertumbuhan kunci, yaitu kredit pada segmen Enterprise Banking dan Consumer Mortgage serta pembiayaan kendaraan bermotor.
“Pertumbuhan laba bersih ini juga didukung oleh komposisi yang lebih baik dalam pendapatan biaya (fee-based income) serta pendanaan yang lebih kokoh dengan pertumbuhan giro dan tabungan (CASA) sebesar 17 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 59,7 triliun,”ujarnya.
Sementara itu, kredit di segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi, Perbankan Komersial dan Institusi Keuangan atau EB & FI naik 22 persen menjadi Rp 49,5 triliun. Segmen Perbankan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan kredit Consumer Mortgage masing-masing berada pada Rp 28,5 triliun dan Rp 8,9 triliun pada akhir Maret 2020.
Untuk pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh 4 persen secara setahunan menjadi Rp 54,7 triliun di tengah perlambatan pada industri otomotif.
Total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 7 persen menjadi Rp 147 triliun secara setahunan.
Bank Danamon menjaga penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses collection dan recovery kredit yang disiplin. Rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir kuartal I 2020 tercatat di posisi 3,4 persen dan diamankan dengan pencadangan (loss coverage) lebih tinggi sebesar 129,3 persen.
“Sementara, rasio kredit restrukturisasi membaik 20 basis poin dibandingkan setahun sebelumnya menjadi 2,4 persen,”lanjut Yasushi.
Pendapatan biaya atau fee income tumbuh 67 persen dibandingkan setahun sebelumnya menjadi Rp 1,3 triliun. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan 192 persen dari Bancassurance dan pendapatan treasury dari marketable securities dan valuta asing yang tumbuh 156 persen.
Lebih jauh Yasushi membeberkan, Bank Danamon terus fokus terhadap pendanaan granular yang ditunjukkan dengan pertumbuhan 16 persen pada giro dan tabungan (CASA) dan TD regular. CASA naik 17 persen menjadi Rp 59,7 triliun, dengan demikian CASA mencakup hampir setengah dari total dana pihak ketiga Bank Danamon dengan rasio CASA sebesar 49,9 persen. Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 95,9 persen pada akhir kuartal pertama 2020 sejalan dengan target likuiditas yang ditetapkan manajemen.
“Rasio kecukupan modal Bank Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. CAR konsolidasian meningkat menjadi 22,1 persen pada akhir Maret 2020,”pungkasnya.