Jakarta – Guna mendukung kebutuhan ekspansi usaha dan modal kerja di tahun 2012, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) kembali menerbitkan obligasi berkelanjutan I dan obligasi subordinasi berkelanjutan tahap I secara total sebesar Rp4 triliun.
PJS Presiden Direktur BII Frans Rahardja Alimhamzah, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/11) kemarin menyatakan, obligasi berkelanjutan I yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Sementara bentuk obligasi subordinasi berkelanjutan I/2011 sebesar Rp2 triliun. Pada tahap I obligasi subordinasi ini akan diterbitkan sebanyak-banyaknya Rp500 miliar.
Diuraikan Frans, obligasi berkelanjutan I diterbitkan dalam dua seri, yakni obligasi seri A dan seri B, tanpa warkat. Seri A yang berjangka 3 tahun memiliki tenor bunga sebesar 7,75 persen-8,5 persen per tahun. Dan seri B yang berjangka 5 tahun sejak tanggal emisi memiliki tenor bunga pada kisaran 8,75 persen-9,5 persen per tahun.
Sementara itu, obligasi subordinasi diterbikan tanpa warkat, berjangka 7 tahun sejak tanggal emisi. Indikasi bunga subordinasi sebesar 10 persen-10,75 tiap tahunnya persen. "Penerbitan obligasi berkelanjutan I dan obligasi subordinasi didasarkan pada free marketing. Ini sudah pada kisaran bunga yang pas," ujarnya dalam.
Obligasi berkelanjutan tahap I akan ditawarkan pada 8–18 November 2011. Kemudian tanggal efektif pada 2 Desember 2011 dan penjatahan pada 9 Desember 2011, sehingga pada 14 Desember 2011 diharapkan sudah dicatatkan di lantai bursa.
Menurut Frans, dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi dan obligasi subordinasi tahap I, setelah dikurangi biaya emisi, seluruhnya akan digunakan perseroan untuk meningkatkan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha.
"Terutama untuk penyaluran kredit yang difokuskan pada segmen usaha mikro kecil dan menengah, komersial, konsumer dan korporasi. Sedangkan dana dari obligasi subordinasi akan diperhitungkan sebagai modal pelengkap level bawah (tier 2) sesuai dengan ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang," tuturnya.
Dalam rangka penerbitan obligasi berkelanjutan, lanjut Frans, BII telah memperoleh hasil pemeringkat surat utang jangka panjang dengan rating AAA (idn) dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) dan (id) AaA+ dari pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Sedangkan untuk penerbitan obligasi subordinasi, BII juga telah memperoleh pemeringkat surat utang jangka panjang dengan rating AA(idn) dari Fitch dan (id)AA dari Pefindo. "Dengan peringkat positif tersebut, kami yakin obligasi ini diminati dan akan habis pada pertengahan Desember 2011," tandasnya.
Bertindak sebagai penjamin emisi adalah PT Bahana Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Kim EngSecurities, dan PT OSK Nusadana Securites Indonesia. PT Bank Mandiri Tbk menjadi wali amanat dalam aksi korporasi tersebut.