JAKARTA, Stabilitas.id – Direktur Utama BRI, Sunarso, menghadiri World Economic Forum (WEF) 2024 di Davos, Swiss, untuk membahas peran Holding Ultra Mikro dalam mendorong pertumbuhan inklusif.
Dalam forum dengan tema “Rebuilding Trust,” Sunarso menyoroti tiga topik yang sejalan dengan upaya BRI, yaitu menciptakan pertumbuhan dan lapangan kerja, penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk ekonomi masyarakat, dan strategi keberlanjutan terkait perubahan iklim.
Dalam penjelasannya, Sunarso menekankan urgensi pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif menghadapi tantangan global. Holding Ultra Mikro, yang melibatkan BRI, Pegadaian, dan PNM, menjadi fokus utama dalam memberdayakan sektor ultra mikro. Hingga Desember 2023, tercatat 37 juta nasabah terintegrasi dalam segmen ini, mengurangi jumlah yang belum mendapatkan akses keuangan formal.
BERITA TERKAIT
Sunarso menekankan komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM dan menciptakan dampak positif. Holding Ultra Mikro berhasil menurunkan jumlah bisnis ultra mikro yang belum mendapatkan pembiayaan formal, menciptakan dampak positif pada inklusivitas keuangan. Hal ini juga sesuai dengan visi BRI untuk mendukung pencapaian SDGs, terutama kesetaraan gender.
Dalam upayanya untuk mendukung pemberdayaan wanita prasejahtera, Holding Ultra Mikro, melalui PNM Mekaar, menyalurkan Rp41,57 triliun kepada 15 juta pelaku usaha wanita. Sunarso menyatakan, “PNM yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro, kini pantas mengklaim dirinya sebagai group lending terbesar di dunia.”
Selain pemberdayaan UMKM, Sunarso menjelaskan praktik economy sharing melalui AgenBRILink. Dengan lebih dari 740 ribu agen, BRI berhasil mencatatkan volume transaksi sebesar Rp1.427 triliun, memberikan fee-based income kepada BRI senilai Rp1,5 triliun sepanjang tahun 2023.
BRI juga aktif menerapkan Artificial Intelligence (AI) dalam transformasi digitalnya. Sunarso mengilustrasikan bahwa penggunaan AI Recommendation System telah meningkatkan conversion rate sebesar 60% dan kualitas akuisisi debitur sebesar 49%. Melalui produk hasil transformasi digital, BRIBRAIN, BRI berhasil mengoptimalkan customer engagement, anti-fraud & risk analytics, serta smart services & operations.
Dalam upaya menjaga keberlanjutan, BRI menanamkan komitmen pada Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga Kuartal III 2023, BRI telah menyalurkan kredit ke sektor Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sebesar Rp750,9 triliun. Program BRI Menanam, dengan penanaman 1,9 juta bibit diseluruh Indonesia, menjadi bukti nyata kepedulian BRI terhadap isu lingkungan.
Sunarso menegaskan bahwa visi, strategi, dan implementasi BRI sejalan dengan agenda prioritas internasional yang menjadi fokus di World Economic Forum.
Sunarso mengatakan, “BRI berkomitmen untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dengan ditopang oleh kapabilitas teknologi yang handal, serta berlandaskan asas-asas keberlanjutan baik dalam aspek bisnis maupun operasionalnya untuk memberikan kontribusi value beyond profit.”
Penulis: Syahrani





.jpg)










