JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank IBK Indonesia Tbk (IDX: AGRS) membukukan laba bersih sebesar Rp215,85 miliar sepanjang tahun 2024, naik 17,76% dibanding tahun sebelumnya. Pencapaian ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose yang digelar di Jakarta pada Jumat (20/6), sekaligus menandai restrukturisasi manajemen melalui penunjukan dua direktur baru.
Laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 19,28% menjadi Rp581,24 miliar, yang mendorong Net Interest Margin (NIM) naik dari 2,41% menjadi 3,09%. Di sisi intermediasi, kredit tumbuh signifikan 24,7% secara tahunan, jauh melampaui rerata industri yang hanya 10,5%.
Bank juga mencatat peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 5,78%, dari Rp8,89 triliun di akhir 2023 menjadi Rp9,41 triliun per Desember 2024. Meskipun rasio kredit bermasalah (NPL) sedikit meningkat—NPL Gross dari 1,48% menjadi 1,96% dan NPL Net dari 0,95% menjadi 1,31%—angka ini tetap jauh di bawah batas aman 5%.
“Pertumbuhan laba, kredit, dan DPK menunjukkan kinerja bisnis yang sehat dan kemampuan kami menjaga momentum ekspansi secara berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Bank IBK Indonesia, Oh In Taek dalam siaran pers, dikutip Senin (23/6).
Perkenalkan Dua Direktur Baru
Selain pemaparan kinerja, RUPST juga menyetujui perubahan jajaran direksi. Park Jin Je ditunjuk sebagai Direktur Kredit, menggantikan Lee Dae Sung. Sementara Andreas Mikhael Sumual mengisi posisi Direktur Operasional, menggantikan MC Vera Afianti. Keduanya akan mulai bertugas efektif setelah memperoleh persetujuan uji kelayakan dan kepatutan dari OJK.
Park membawa pengalaman lebih dari dua dekade di sektor perbankan, termasuk sebagai General Manager di Kantor Pusat IBK Korea. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Kredit di IBK Indonesia. Di sisi lain, Andreas merupakan kader internal yang sebelumnya menjabat sebagai Operation Division Head dan pernah berkarier di Citibank, Commonwealth Bank, hingga HSBC Indonesia.
“Kehadiran dua direktur baru yang memahami kultur dan arah strategi bank diharapkan memperkuat fondasi kepemimpinan serta percepatan transformasi digital dan operasional,” tambah Oh In Taek.
Dengan demikian Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Terbaru antara lain :
- Komisaris Utama (Independen): Taufik Hakim
- Komisaris Independen: Damal Bayu Utama, Joni Swastanto
- Komisaris: Ko Dae Jin
- Direktur Utama: Oh In Taek
- Direktur Kredit: Park Jin Je
- Direktur Bisnis: Edwin Rudianto
- Direktur Operasional: Andreas Mikhael Sumual
- Direktur Kepatuhan: Alexander Frans Rori
Modal Kuat dan Strategi Mitigasi Risiko
Rasio kecukupan modal (CAR) tercatat menurun dari 48,04% menjadi 39,74%. Namun, modal inti tetap bertumbuh 3,68% menjadi Rp5,49 triliun, mencerminkan kapasitas bank untuk menyerap risiko seiring ekspansi yang lebih agresif di sektor pembiayaan.
“Penurunan CAR terjadi karena strategi penyaluran kredit yang lebih aktif, namun tetap dalam koridor mitigasi risiko yang hati-hati,” jelas Oh.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar terkait masa jabatan direksi dan komisaris, menyesuaikan dengan POJK No. 17/2023 tentang Tata Kelola Bank Umum.
Oh In Taek menegaskan komitmen perseroan untuk terus berinovasi seiring perkembangan industri keuangan. “Kami akan terus menyesuaikan diri dengan dinamika pasar, memperkuat layanan bagi nasabah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan pendekatan Grow Together with the Customer,” tutupnya. ***





.jpg)









