JAKARTA, Stabilitas.id — The 18th Economix: Global Economic Challenges merupakan acara internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Kanopi FEB UI, sebuah organisasi kemahasiswaan yang dijalankan oleh mahasiswa sarjana ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Kevin Bagas Ksatria selaku Chief Executive Officer The 18th Economix: Global Economic Challenge mengungkapkan, acara yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta dan mahasiswa dari seluruh dunia ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu untuk berdiskusi dan berbagi wawasan tentang isu ekonomi global saat ini.
“Tahun ini kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, memperluas wacana krisis iklim dalam berbagai dimensi, dan berharap merancang kerangka kerja yang dibutuhkan dan solusi potensial. Pemikir brilian dari seluruh dunia telah mengambil bagian dalam pengalaman global kami, termasuk program utama dan acara pengayaan pertukaran budaya,”ungkap Kevin.
BERITA TERKAIT
The 18th Economix International Seminar menjadi rangkaian acara pembuka yang berlangsung selama dua hari dengan total penonton lebih dari 5000 orang. Hari pertama seminar mengusung topik “The Emergence of Climate Crisis’ yang membahas dan mengevaluasi tren terkini dari pemanasan global, bencana lingkungan, dan aktivitas manusia yang menciptakan krisis iklim dan bagaimana hal itu dapat berdampak pada ekonomi global.
Dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Beta Yulianita lalu dilanjutkan oleh sambutan singkat dari Prof. Emil Salim. Pembicara utama hari pertama diisi oleh Bambang Susantono, Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB). Selanjutnya, acara dipandu oleh Ery Wijaya selaku Senior Analyst Climate Policy Initiative. Sesi ini diramaikan oleh empat pembicara yaitu Leonard Simanjuntak, Moira Moeliono, Iman Gunadi, dan Ignasius Jonan. Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab dengan berbagai pertanyaan menarik dari peserta seminar. Selanjutnya, hari kedua mengusung topik “Multidimensional Perspectives on Climate Breakdown: Exploring The Aftermath”.
Dengan memahami fenomena ini dari perspektif multidimensi, diharapkan kita juga dapat menggali cara-cara untuk menghadapi dan menanggulangi isu krisis iklim di era modern ini. Dengan susunan acara yang sama, seminar hari kedua dibuka dengan kata sambutan oleh Jusuf Kalla lalu hadir pula Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu. Rangkaian acara selanjutnya adalah sesi moderator yang dipandu oleh Tiza Mafira. Sesi ini diisi oleh empat pembicara ternama yaitu Ruandha Agung Sugardiman, Anbumozhi, Sudhir Sharma, dan Arcandra
Tahar





.jpg)










