JAKARTA, STabilitas– Kementerian Perdagangan berkomitmen terus meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia meski tengah menghadapi wabah pandemi COVID-19. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, perdagangan Indonesia pada triwulan I 2020 masih relatif stabil.
“Perdagangan Indonesia pada triwulan I 2020 relatif stabil di tengah sulitnya kondisi dunia karena adanya pandemic COVID-19 ini. Pertumbuhan perdagangan selama triwulan I mengalami penguatan didukung oleh naiknya kinerja perdagangan di sektor nonmigas,” kata Mendag Agus.
Penguatan ekspor sektor nonmigas selama triwulan I 2020 didukung kinerja ekspor produk hasil industri dan beberapa komoditas pertanian yang nilai ekspornya meningkat masing-masing sebesar 9,7 persen dan 16,2 persen. Ekspor produk hasil industri tercatat naik dari USD 30,0 miliar menjadi USD 32,9 miliar, sedangkan ekspor komoditas pertanian naik dari USD 0,8 miliar menjadi USD 0,9 miliar,” terangnya.
BERITA TERKAIT
“Di tengah pandemi wabah COVID-19, kinerja ekspor nonmigas yang meningkat ini tentu sangat menggembirakan. Hal ini terjadi karena permintaan beberapa kebutuhan masyarakat dunia akan produk kesehatan dan kebersihan meningkat. Secara kumulatif, ekspor nonmigas triwulan I 2020 masih tumbuh positif,” ujar Mendag.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesia ke Tiongkok pada triwulan I 2020 mengalami peningkatan menjadi USD 6,38 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD 5,75 miliar. Peningkatan tersebut didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas menjadi USD 5,97 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 5,24 miliar.
Komoditas ekspor nonmigas ke Tiongkok periode Januari?Maret 2020 yang tercatat mengalami peningkatan signifikan, yaitu: batubara (HS 27) naik sebesar 38,6 persen, besi dan baja (HS 72) naik sebesar 92,6 persen, alaskaki (HS 64) tumbuh sebesar 64,0 persen, tembaga dan barang dari tembaga (HS 74) naik sebesar 138,5 persen, dan kertas (HS 48) naik 76,3 persen





.jpg)










