JAKARTA, Stabilitas.id – Kementrian Koperasi dan UKM mengadakan pelatihan E-Commerce bagi Usaha Mikro di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (20/4/22). Pelatihan ini diadakan melalui Deputi Bidang Usaha Mikro yang menjangkau daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) untuk meningkatkan keunggulan produk UMKM di daerah tersebut.
“Pariwisata Mentawai sangat terkenal di dunia, khususnya wisata laut dengan ombaknya yang banyak diburu oleh para peselancar. Pemerintah ingin Mentawai tidak hanya dikenal oleh wisata alamnya, tapi juga produk daerahnya,” kata Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro Novieta pada pembukanya.
Novieta juga melanjutkan bahwa, Mentawai memiliki produk unggulan daerah, antara lain Sagu, Keladi dan Pisang dan produk kelautan. Namun, produk unggul tersebut belum diolah dan dipromosikan dengan baik sehingga belum menjadi daya tarik wisata. Sebab itu, KemenkopUKM hadir untuk memberikan pelatihan E-commerce kepada para pelaku usaha di Mentawai.
BERITA TERKAIT
Novieta mengatakan ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Koperasi dan UKM dan juga Pemerintah Daerah untuk memberikan akses peningkatan kapasitas usaha mikro di Kepulauan Mentawai yang merupakan daerah kategori 3T serta dukungan untuk pengentasan kemiskinan dari aspek pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan.
Selain program pelatihan, masih ada program-program lain yang bisa diakses seperti, pendampingan untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikasi Usaha/Produk (PIRT, Merek, Halal, Izin Edar MD).
Dikutip dari rilisnya, dari sekitar 64 juta pelaku UMKM nasional tercatat UMKM di Provinsi Sumatera Barat ada 141.759 unit usaha (data desember 2021), jumlah koperasi 856 (Juni, 2020). Di Kepulauan Mentawai ada 101 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah terdaftar dalam aplikasi Online Single Submission (OSS).
Turut hadir dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat Nazwir dan Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake.
Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake mengatakan meski masuk dalam kelompok daerah 3T, namun, Mentawai memiliki kekayaan sumber daya alam yang dapat meningkatkan perekonomian daerah.
Ia memastikan akan terus berjuang agar Kepulauan Mentawai tidak lagi tergolong daerah miskin mengingat potensi pariwisata yang dimiliki daerah tersebut sangat besar. Ia juga berjanji akan memperkuat SDM melalui pelatihan, hal ini sangat dibutuhkan untuk mengembangkan produk unggulan dari Mentawai, sehingga mencakup pasar yang jauh lebih luas.***




.jpg)










