JAKARTA, Stabilitas-PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengumumkan penerbitan Surat Utang (Obligasi) Berkelanjutan III dengan nilai total sebesar Rp6 triliun. Penerbitan tersebut akan dilakukan secara bertahap, di mana tahap pertama akan dilakukan pada tahun ini dengan nilai sebesar Rp2 triliun. Penerbitan tahap I itu sendiri bakal dibagi dalam dua seri, yaitu Seri A dengan tenor tiga tahun dan kupon ditawarkan sekitar 8,75 persen sampai 9,75 persen, serta Seri B dengan tenor lima tahun dan kupon ditawarkan sebesar 9 hingga 10 persen. “Penerbitan (obligasi) ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk memperkuat permodalan dalam rangka menopang bisnis pembiayaan dan pembinaan Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) seiring pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut yang cukup menjanjikan,” ujar Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagaimana telah disampaikan dalam public expose perusahaan, keseluruhan dana hasil penerbitan surat utang tersebut menurut Arief bakal seluruhnya digunakan sebagai modal kerja PNM yang nantinya akan disalurkan untuk pembiayaan UMKM. Masa penawaran awal (book building) digelar sejak 29 April lalu hingga 8 Mei 2019 mendatang. Sedangkan masa penawaran umum bakal dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 23 Mei 2019. Sebagai penutup, proses pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal dilakukan pada 29 Mei 2019 mendatang. “Kami telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia dan PT Indo Premier Sekuritas untuk membantu kami sebagai Penjamin Pelaksana emisi Obligasi,” tutur Arief.
Sebagaimana diketahui, PNM di sepanjang tahun ini menargetkan nilai pendanaan sekitar Rp9 hingga Rp10 triliun sampai akhir tahun. Sekitar 60 persen dari kebutuhan modal untuk menopang pendanaan itu bakal mengandalkan dari dana hasil obligasi. Sedangkan 40 persen sisanya baru coba didapat dari pinjaman perbankan dan juga pemerintah. “Target itu kami akan garap lewat dua program kami, yaitu PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan PNM Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM). Sementara untuk target nasabah kami usahakan bisa mencapai 4,37 juta hingga akhir tahun, meningkat dari tahun lalu yang tercatat sebanyak 4,05 juta,” tegas Arief. (TS)





.jpg)










