Tiga dekade lebih sejak berdiri, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) telah melewati berbagai fase industri perbankan nasional—dari bank konvensional, merger dan restrukturisasi, hingga transformasi digital yang kini menjadi identitas utamanya. Di usia ke-36 yang jatuh pada 30 September 2025, Bank Raya tak hanya merayakan perjalanan panjang, tetapi juga menegaskan eksistensinya sebagai bank digital unggulan dalam ekosistem BRI Group.
Oleh Romualdus San Udika
Transformasi yang dimulai sejak rebranding pasca-pandemi kini membuahkan hasil nyata. Kinerja keuangan tumbuh signifikan, produk digital makin relevan, dan sinergi ekosistem makin kuat. Dengan filosofi “faster, shorter, smaller”, Bank Raya membangun layanan keuangan yang adaptif, efisien, dan inklusif—menjawab kebutuhan nasabah dari segmen produktif hingga komunitas digital.
Momentum ulang tahun ini menjadi titik refleksi sekaligus proyeksi. Refleksi atas keberhasilan membangun fondasi digital yang kokoh, dan proyeksi atas potensi ekspansi yang lebih luas di masa depan. Lewat inovasi produk, komitmen ESG, dan validasi publik, Bank Raya menunjukkan bahwa bank digital bukan sekadar tren, tetapi masa depan yang sedang dibentuk hari ini.
BERITA TERKAIT
Transformasi Digital dan Lompatan Kinerja
Memasuki usia ke-36, PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menegaskan posisinya sebagai bank digital yang tak hanya agresif bertransformasi, tetapi juga konsisten mencetak kinerja positif. Dalam laporan resmi kuartal I/2025, Bank Raya membukukan laba bersih sebesar Rp16,92 miliar, tumbuh 84,7% secara tahunan. Lonjakan ini ditopang oleh pendapatan bunga kredit yang meningkat 17,35% yoy menjadi Rp203,98 miliar, mendorong total pendapatan bunga ke Rp286,93 miliar.
Total aset tumbuh 9% yoy menjadi Rp13,35 triliun, dengan total kredit mencapai Rp7,34 triliun. Outstanding kredit digital melonjak 78,5% yoy ke Rp2,36 triliun, mencerminkan keberhasilan ekspansi bisnis digital berkualitas. Rasio profitabilitas juga menunjukkan tren positif: NIM naik ke 4,87%, ROA ke 0,52%, dan ROE ke 2,11%. Rasio likuiditas pun terjaga dengan LDR 87,78%, LCR 351,18%, dan NSFR 153,44%.
Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia, menyebut bahwa pencapaian ini adalah hasil dari pendekatan berbasis produk dan customer experience. “Kami membangun bisnis digital dengan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan melalui pendekatan berbasis produk dan customer experience,” ujarnya.
Transformasi ini bukan sekadar digitalisasi proses, tetapi restrukturisasi menyeluruh terhadap model bisnis dan layanan. Filosofi “faster, shorter, smaller” menjadi landasan pengembangan produk, yang kini menjadi tulang punggung pertumbuhan bank.

Inovasi Produk dan Ekosistem Raya App
Raya App menjadi wajah utama transformasi digital Bank Raya. Aplikasi ini mencatatkan 1,1 juta transaksi per kuartal, tumbuh 57,1% yoy, dan menjadi kanal utama bagi nasabah untuk mengakses layanan keuangan digital. Produk digital saving tumbuh 55,03% yoy ke Rp1,4 triliun, menunjukkan adopsi yang kuat terhadap fitur-fitur inovatif seperti Saku Bisnis, Saku Bareng, dan QRIS Bisnis.
Saku Bisnis dirancang untuk pelaku usaha agar dapat mengelola keuangan harian secara efisien, sementara Saku Bareng memungkinkan tabungan kolektif hingga 300 anggota komunitas, lengkap dengan fitur “Tagih Uang”. QRIS Bisnis kini mendukung pencairan hingga empat kali sehari, mempercepat arus kas bagi pelaku usaha mikro dan komunitas digital.
Produk unggulan seperti Pinang Dana Talangan, Pinang Flexi, dan Pinang Maksima menunjukkan bahwa inovasi Bank Raya tidak berhenti pada kanal digital, tetapi juga menyentuh kebutuhan kredit produktif. Pinang Dana Talangan telah disalurkan sebesar Rp5,43 triliun kepada lebih dari 41.500 Agen BRILink dan Pegadaian, dengan outstanding mencapai Rp704,08 miliar. Pinang Flexi tumbuh 163,5% yoy ke Rp991,30 miliar, dan Pinang Maksima tumbuh 136,4% yoy ke Rp549,57 miliar.
Dengan pendekatan berbasis kebutuhan dan pengalaman pengguna, Bank Raya berhasil menjadikan digitalisasi sebagai alat pemberdayaan, bukan sekadar teknologi.
Sinergi BRI Group dan Ekspansi Ekosistem
Sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya memanfaatkan sinergi strategis untuk memperluas penetrasi layanan digital ke segmen yang lebih luas dan produktif. Kolaborasi ini diwujudkan melalui digitalisasi payroll bersama Mekari Talenta, penyaluran invoice financing kepada APP Group, dan pemanfaatan jaringan BRI seperti ATM dan Agen BRILink untuk tarik dan setor tunai.
Branch komunitas di 23 daerah juga memperkuat literasi keuangan dan hubungan dengan pelaku usaha lokal. Bank Raya aktif memperkenalkan fitur baru seperti BRIFine untuk dana pensiun, fitur zakat dan donasi, serta akses kasir saku bisnis yang memperkuat fungsi aplikasi sebagai alat transaksi harian.
Direktur Bisnis Bank Raya, Kicky Andrie Davetra, menyebut bahwa strategi eksplorasi dan eksploitasi ekosistem digital menjadi fokus utama. “Kami memanfaatkan jaringan O2O yang dimiliki BRI seperti ATM dan BRILink agar dapat melakukan setor dan tarik tunai. Ini adalah competitive advantage Bank Raya sebagai bank digital BRI Group,” ujarnya dalam SPEx2 Awards 2025.
Sinergi ini bukan hanya memperluas akses, tetapi juga memperkuat positioning Bank Raya sebagai bank digital yang mampu menjangkau pasar UMKM, komunitas, dan segmen produktif secara simultan.

Komitmen ESG dan Keuangan Berkelanjutan
Bank Raya menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasionalnya. Pada 2024, penyaluran kredit ke Kelompok Usaha Berkelanjutan meningkat dari Rp2,89 triliun menjadi Rp2,97 triliun. Ini mencerminkan keberpihakan Bank Raya terhadap sektor UMKM dan usaha produktif yang berkelanjutan.
Dari sisi operasional, Bank Raya berhasil menghemat penggunaan air sebesar 8,47%, mengurangi limbah kertas sebesar 0,47 ton, dan menurunkan konsumsi BBM sebesar 29,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Perhitungan jejak karbon dilakukan secara sistematis, menunjukkan bahwa digitalisasi juga berdampak positif terhadap efisiensi sumber daya.
Program CSR seperti Cluster Unggulan memberikan pendampingan usaha dan bantuan prasarana kepada pelaku UMKM. Bank Raya juga aktif dalam edukasi keuangan digital melalui event seperti Young On Top Conference 2025, yang melibatkan ribuan anak muda dalam literasi finansial.
Dengan integrasi ESG ke dalam strategi bisnis, Bank Raya membuktikan bahwa pertumbuhan digital bisa berjalan beriringan dengan keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Validasi Publik dan Penghargaan Inovasi
Transformasi dan kinerja Bank Raya mendapat pengakuan luas dari publik dan institusi independen. Pada Juli 2025, Bank Raya meraih dua penghargaan bergengsi dalam ajang SPEx2® Award 2025: kategori Outstanding Performance in Integrated Ecosystems Strategy dan Excellence in O2O Business Strategy. Penghargaan ini diberikan oleh GML Performance Consulting dan KONTAN Business & Investment Media.
Bank Raya juga meraih Digital Innovation Awards 2025 dari iNews Media Group untuk kategori Digital Innovation in Business Transformation. Penghargaan ini menyoroti keberhasilan Bank Raya dalam menyederhanakan proses onboarding, memperkuat sistem keamanan berbasis AI, dan menghadirkan layanan end-to-end yang terintegrasi.
Pengakuan ini bukan sekadar simbol, tetapi validasi bahwa strategi transformasi Bank Raya berjalan di jalur yang tepat. Dengan pendekatan berbasis produk, sinergi ekosistem, dan inovasi berkelanjutan, Bank Raya telah membuktikan bahwa bank digital bisa menjadi aktor utama dalam pertumbuhan ekonomi inklusif. ***





.jpg)










