Stabilitas.id – Perjalanan perkeretaapian Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang bangsa ini. Dari rel pertama yang dibangun Belanda di Semarang pada 1864, kereta api menjelma menjadi instrumen kolonial yang kelak direbut dan dijadikan simbol perjuangan rakyat Indonesia. Puncaknya, pada 28 September 1945, para pejuang kereta api mengambil alih Kantor Pusat Kereta Api di Bandung dan mengibarkan Sang Merah Putih. Sejak saat itulah lahir Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), yang kini dikenal sebagai PT Kereta Api Indonesia (Persero), sekaligus ditetapkan sebagai Hari Kereta Api Nasional.
Delapan dekade berlalu, kereta api telah menjadi urat nadi transportasi yang menyatukan negeri, menghubungkan antarkota, menggerakkan ekonomi, dan menghadirkan layanan publik yang kian modern. Di usia ke-80 tahun, KAI melangkah dengan tema Semangat Melayani, meneguhkan warisan sejarah sekaligus memperkuat transformasi digital.
Dari Perjuangan ke Modernisasi
BERITA TERKAIT
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyebut semangat 1945 menjadi fondasi bagi setiap langkah transformasi perusahaan. “Sejak para pejuang kereta api mengibarkan merah putih di Bandung, semangat itu terus hidup hingga kini. Dari semangat perjuangan itulah KAI menapaki jalan transformasi menuju layanan yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Modernisasi perkeretaapian terlihat nyata dari peralihan sarana, digitalisasi sistem, hingga perluasan jaringan. KAI bukan hanya mengoperasikan kereta jarak jauh dan komuter, tetapi juga terintegrasi dengan KA Bandara, LRT, kereta cepat Whoosh, hingga layanan KA lokal yang menjangkau daerah-daerah.
Digitalisasi Layanan: 71,7% Tiket Lewat Aplikasi
Transformasi digital menjadi salah satu pilar utama KAI. Pemesanan tiket kini mayoritas dilakukan lewat kanal digital. Sepanjang Januari–Agustus 2025, penjualan tiket via aplikasi Access by KAI mencapai 17,2 juta transaksi, atau 71,73% dari total.
KAI juga menghadirkan inovasi berupa fitur carbon footprint untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, serta face recognition boarding gate yang sudah diterapkan di 22 stasiun besar. Kehadiran teknologi ini tak hanya mempercepat layanan, tetapi juga meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan.
Kinerja Solid: 328 Juta Penumpang dan 45 Juta Ton Barang
Digitalisasi berjalan seiring dengan pertumbuhan kinerja. Sepanjang Januari–Agustus 2025, KAI Group melayani 328,05 juta penumpang, naik 8,51% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Di sektor logistik, angkutan barang mencapai 45,26 juta ton, dengan batu bara tetap menjadi komoditas andalan sebesar 37,47 juta ton atau 82,8% dari total muatan. Untuk efisiensi, satu rangkaian KA barang di Jawa mampu menarik hingga 30 gerbong berkapasitas 42 ton, sementara di Sumatera Selatan mencapai 61 gerbong dalam sekali jalan.
Moda Publik Andal dengan OTP 99,5%
Selain digitalisasi dan ekspansi logistik, keandalan layanan menjadi kunci. Tingkat ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) pada Januari–Agustus 2025 tercatat 99,50% untuk keberangkatan dan 96,32% untuk kedatangan. Angka ini menjadikan kereta api sebagai moda transportasi publik yang bisa diandalkan masyarakat.
Capaian ini memperlihatkan bahwa KAI bukan hanya mengandalkan inovasi, tetapi juga menjaga kualitas layanan yang konsisten.
Menyongsong Masa Depan Hijau dan Inklusif
Seiring tuntutan global terhadap keberlanjutan, KAI juga bergerak menuju transportasi ramah lingkungan. Selain carbon footprint tracker, perusahaan mulai memanfaatkan energi baru terbarukan untuk mendukung operasional stasiun dan sarana.
Ke depan, KAI menargetkan untuk memperluas integrasi moda, meningkatkan konektivitas wilayah, serta menghadirkan layanan yang semakin inklusif. Visi ini menempatkan KAI tidak hanya sebagai operator transportasi, melainkan mitra pembangunan nasional.
Momentum 80 Tahun: Dari Rel Perjuangan ke Jalur Masa Depan
HUT ke-80 KAI bukan sekadar perayaan ulang tahun, melainkan refleksi perjalanan panjang bangsa. Dari rel perjuangan yang menghubungkan semangat kemerdekaan, kini kereta api menjadi tulang punggung transportasi publik modern.
“Momentum HUT ke-80 ini menjadi peneguhan warisan sejarah sekaligus optimisme baru. Inovasi digital, layanan ramah pelanggan, hingga penguatan logistik adalah komitmen KAI membawa bangsa ini melaju semakin jauh,” kata Anne Purba.
Dengan fondasi sejarah yang kuat, capaian kinerja solid, dan strategi transformasi digital berkelanjutan, KAI melangkah ke masa depan sebagai moda transportasi yang aman, inklusif, ramah lingkungan, dan menjadi pilihan utama masyarakat. ***





.jpg)










