JAKARTA, Stabilitas.id – Dengan perubahan kondisi sistem keuangan global berubah drastis hingga menyebabkan suku bunga acuan naik begitu cepat, tidak ada lagi era dana murah dan mudah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia, pada Senin (8/5/23).
“Dengan berubahnya secara drastis kondisi keuangan dan moneter global di mana tingkat bunga menjadi begitu cepat naiknya dalam waktu begitu singkat, sudah tidak ada lagi dana murah, dana mudah dan bahkan dana gratis itu,” ungkap Mahendra.
BERITA TERKAIT
Mahendra juga mengatakan, fenomena ini bukan hanya sementara.
“Saya rasa ini lah the new normal and permanent feature ke depan, tidak ada lagi dana yang dengan mudahnya saja bisa diberikan,” ungkap Mahendra.
Saat kondisi dana murah hingga akses likuiditas perbankan di dunia melimpah, keberadaan industry dan pelaku usaha jasa keuangan digital tidak harus terlalu memperhatikan aspek keuntungan, prospek, dan kesehatan dari kondisinya.
“Apapun nama bank itu (konvensional atau digital) tetap harus memenuhi kaidah, kriteria dan persyaratan yang prudent dan kondisi kesehatan jelas, rasio keuangan juga sama bank apapun itu, sehingga kekhawatiran untuk melihat kondisi yang berbeda dari diversifikasi jenis industri keuangan akan lebih berkurang,” jelas Mahendra.
Menurutnya, ASEAN menjadi satu-satunya kawasan dunia yang tetap stabil secara politik, ekonomi, maupun sistem keuangan, serta masih memiliki peluang untuk tumbuh ke depannya.
“Ini harus kita kapitalisasi betul karena di seluruh dunia persoalan dengan geopolitik, sistem keuangan, berbagai stabilitas dan ketidakpastian. Hal itu relatif tidak terasa di ASEAN,” tutup Mahendra.***





.jpg)










