JAKARTA, Stabilitas.id — Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi mengucurkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp4,77 triliun kepada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis, yakni PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan PT Industri Kereta Api (INKA). Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar modernisasi transportasi nasional dan penguatan industri manufaktur dalam negeri.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa alokasi PMN telah mendapat persetujuan sejak tahun lalu dan mulai direalisasikan tahun ini. “Ada tiga perusahaan yang akan menerima PMN, yaitu Pelni, KAI, dan INKA. Ini bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi sektor transportasi,” ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (15/9/2025).
Berikut rincian alokasi PMN:
BERITA TERKAIT
- Pelni menerima Rp2,5 triliun untuk pengadaan tiga unit kapal penumpang baru, guna memperkuat konektivitas laut antarwilayah dan mendukung program tol laut.
- KAI memperoleh Rp1,8 triliun yang akan digunakan untuk pengadaan sarana KRL lintas Jabodetabek, sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas angkutan massal perkotaan.
- INKA mendapatkan Rp473 miliar untuk pembangunan fasilitas pabrik baru yang akan menunjang produksi trainset KRL Jabodetabek. INKA juga mulai mengintegrasikan teknologi robotik dalam proses manufakturnya.
Erick menambahkan bahwa permintaan terhadap produk INKA meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Ada permintaan dari Australia untuk gerbong batu bara dan dari Bangladesh untuk kereta penumpang. Ini bukti bahwa kualitas produksi kita makin diakui,” katanya.
PMN ini diharapkan dapat mempercepat transformasi transportasi publik, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta mendorong daya saing industri manufaktur nasional. Pemerintah juga menargetkan peningkatan efisiensi operasional dan layanan publik melalui sinergi antar-BUMN. ***





.jpg)










