Stabilitas.id – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan laba setelah pajak sebesar Rp687,4 miliar hingga kuartal III/2025. Capaian ini melonjak 591,6% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Askrindo M. Fankar Umran dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (18/11/2025) di Jakarta.
Fankar menjelaskan bahwa lonjakan laba terutama disumbang oleh penerapan prudential underwriting yang semakin kuat, dengan realisasi mencapai Rp838,8 miliar, tumbuh 172,1% (yoy). Selain itu, strategi diversifikasi portofolio turut berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan.
BERITA TERKAIT
Pada lini bisnis suretyship dan asuransi umum, total premi tercatat Rp609 miliar atau tumbuh 15% (yoy). “Peningkatan premi suretyship terjadi pada bisnis baru dan existing business BUMN, serta bisnis asuransi umum dari perusahaan swasta dan BUMN,” kata Fankar.
Pendapatan premi Askrindo juga didukung oleh kontribusi dari program pemerintah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp2,5 triliun, atau 81% dari total premi hingga September 2025.
Direktur Keuangan Askrindo Leonardo Henry Gavaza menambahkan bahwa perusahaan mengoptimalkan penempatan dana pada instrumen obligasi, sehingga hasil investasi hingga September 2025 mencapai Rp571,7 miliar, tumbuh 13% (yoy). “Optimalisasi aset investasi menjadi salah satu faktor penting menjaga profitabilitas,” ujarnya.
Askrindo tercatat sebagai salah satu perusahaan asuransi yang masuk kategori Kelompok Perusahaan Perasuransian Berdasarkan Ekuitas (KPPE) 2, dengan Risk Based Capital (RBC) kuat sebesar 372,3%, jauh di atas ketentuan minimum regulator.
Mengacu data AAUI Triwulan II/2025, Askrindo menjadi perusahaan asuransi terbesar dari sisi aset dan ekuitas, serta menempati posisi kedua dalam perolehan premi asuransi kredit dan premi suretyship.
Perusahaan menilai capaian tersebut mempertegas kekuatan kapasitas bisnis serta komitmen Askrindo dalam memberikan layanan terbaik bagi pemegang polis secara berkelanjutan. ***





.jpg)










