JAKARTA, Stabilitas.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) laporkan kinerja 56 Perusahaan Asuransi Jiwa pada periode Januari-September 2023, dengan penambahan total tertanggung lebih dari 13 juta orang secara year on year (yoy).
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon mengatakan, hingga September 2023, total tertanggung industri asuransi jiwa masih mencatatkan hasil yang positif dengan peningkatan sebesar 16.5%.
“Sepanjang periode Indonesia hingga September 2023 ada beberapa hal yang menjadi perhatian industri asuransi jiwa. Di antaranya kami melihat bahwa kesadaran masyarakat untuk berasuransi semakin meningkat, hal ini digambarkan dari konsistensi peningkatan jumlah tertanggung yang saat ini mencapai 94,18 juta orang” ungkap Budi di Rumah AAJI, Rabu (29/11/2023).
BERITA TERKAIT
Berdasarkan data AAJI, pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk asuransi jiwa tradisional terus meningkat. Pada Januari – September 2023, pendapatan premi dari produk tradisional meningkat 12,5% dengan total premi mencapai Rp67,67 triliun.
Di sisi lain, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit link alami penurunan 22,4% dengan total perolehan nilai Rp64,37 triliun. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat Indonesia terhadap jenis proteksi yang dibutuhkannya semakin baik. Hal tersebut juga ditunjukkan dengan hasil survei OJK yang menyebutkan bahwa literasi asuransi meningkat ke angka 31,72%.
“Secara keseluruhan pendapatan industri asuransi jiwa cenderung mengalami penurunan. Sampai dengan September 2023 ini total pendapatan industri tercatat sebesar Rp162,87 triliun, sedikit mengalami penurunan sebesar 0,6% secara year on year . Hasil ini sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan premi dari produk asuransi jiwa unit link,” jelas Budi.***





.jpg)










