• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Jumat, November 21, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Liputan Khusus

Anti Fraud Bank Syariah

oleh Sandy Romualdus
10 Mei 2015 - 00:00
500
Dilihat
Anti Fraud Bank Syariah
0
Bagikan
500
Dilihat

Diakui atau tidak setiap bank memiliki kemungkinan sama besar untuk mengalami kejadian fraud. Mengutip Supriyanto (2011) kejahatan bank sudah ada sejak bank itu terbentuk. Hal ini didukung oleh penelitian Association of Certified Fraud Examiners (2004 Report to The Nation on OccupationalFraud & Abuse) yang dilakukan terhadap 500- an kasus fraud perusahaan di Amerika Serikat (AS) pada 2003. Ternyata industri perbankan menduduki peringkat kedua dari 15 klasifikasi industri yang diperiksa.

Secara khusus untuk kasus Indonesia, sederatan bank pernah mengalami kerugian akibat fraud, bahkan beberapa tahun terakhir, juga terjadi di bank syariah. Sebagai lembaga keuangan yang berbasis keyakinan dan penerapan nilai-nilai agama, bank syariah mendapat beban berat karena dianggap seharusnya mampu menjaga nilai dan etika dalam setiap kegiatannya. Kasus terakhir yang menimpa Bank Syariah Mandiri (BSM), dapat dikategorikan sebagai occupational fraud. Yakni kejahatan yang dilakukan karena adanya keterlibatan seseorang yang menduduki posisi tertentu.

Aktivitas ini terjadi meliputi tindakan penggelapan (clandestine), pelanggaran tugas dan tanggug jawab (fiduciary duties), serta kesengajaan melakukan kecurangan untuk kepentingan sendiri dengan membebankan biayanya kepada perusahaan. Tindakan penggelapan dilakukan dengan menempatkan aset tidak sebagaimana seharusnya (asset miss-appropriations), seperti pencurian uang kas (skimming-larceny) atau inventaris perusahaan, dan penipuan terhadap pengeluaran perusahaan (fraudulentdisbursement).

BERITA TERKAIT

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara menggunakan pengaruhnya dalam transaksi bisnis untuk menguntungkan diri dan orang lain, bukan perusahaan tempat ia bekerja. Berupa suap atau korupsi.

Terakhir bisa dengan melakukan penyampaian laporan keuangan secara tidak benar.

Saring dengan Seleksi Lain

Sebenarnya kasus kejahatan perbankan bisa terjadi di setiap bank. Sebab utamanya terlebih jika hal itu menyangkut urusan kesalahan orang. Siapa saja tentu bisa melakukan kesalahan. Sehingga memilih Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kredibilitas terbaik harus menjadi pijakan untuk menciptakan lingkungan dengan risiko kejahatan sekecilnya (low fraudenvironment).

Langkah awalnya, sangat bergantung pada personil yang direkrut. Tidak boleh ada kolusi dan kompromi soal penempatan SDM secara profesional.

Selain itu, rangkaian fit and proper test juga harus dilakukan sedemikian efektif agar mampu mendeteksi pihak-pihak yang berkemungkinan fraud pada kesempatan tertentu.

 

Pengendalian Internal yang Ketat

Langkah pencegahan fraud di bank perlu dilakukan dengan menciptakan pengendalian internal (internal control) yang yang solid dan komprehensif. Agar seluruh karyawan sadar dan merasa bertanggung jawab. Prosedur pengendalian yang tepat mencakup kontrol fisik atas aset, otorisasi, segregasi tugas, pengecekan independen, dan dokumentasi yang lengkap.

Kejelasan otorisasi dan segregasi, merupakan hal yang utama. Dalam pengawasan dan evaluasinya, hal ini bisa dilakukan secara strategis di antaranya dengan misalnya melakukan rotasi personal secara periodik, termasuk memantau gaya hidup karyawan.

Sehingga dapat diidentifikasi manakala ada perilaku yang agak keluar dari kewajaran. Hal ini contohnya seperti yang dilakukan Nabi Yusuf untuk menguji kebenaran tujuan dari rencana para saudaranya.

 

Bebas Gratifikasi

Gratifikasi dapat menjadi awal terbukanya kesempatan mengambil keuntungan secara tidak sah yang memicu fraud. Praktiknya di bank hal tersebut dapat membuka peluang untuk memberikan kemudahan pembiayaan di luar standar, korupsi dalam pengadaan barang dan jasa, juga menimbulkan hubungan pemasaran yang tidak benar.

Bank mungkin perlu mengurangi tekanan atas target keuntungan yang mengabaikan aspek kepatuhan terutama pada penerapan nilai syariah. Di sisi lain, bank juga harus menciptakan iklim jera bagi penerimanya. Seperti memberhentikan oknum yang bersangkutan, memberi tahu keluarga atau orang terdekat mengenai perilaku tidak jujurnya, atau bahkan memasukkannya ke dalam daftar banker tercela (DOT).

 

Pengawasan Berlapis

Pengawasan berlapis dapat dilakukan langsung terhadap kinerjanya, pelaporan kyc nasabah, maupun pantauan khusus kepada personil secara harian, incidental ataupun dengan cara mengawasi gaya hidupnya. Hal itu, lazimnya merupakan tugas dan fungsi dari Direktur kepatuhan dan satuan kerja audit intern (SKAI) bank.

Namun dalam bank syariah peran Dewan Pengawas Syariah diharapkan dapat lebih besar lagi. Terutama terhadap transaksi yang memiliki kecendrungan pelanggaran syariah dengan unsur risiko yang relatif besar.

 

Membangun Budaya Ihsan

Ihsan berarti selalu merasa diawasi. Dalam bahasa auditing dikenal dengan istilah proactive fraud auditing yakni membangun iklim di mana masingmasing personil setiap saat senantiasa mendapat review atas kinerjanya. Hal ini terutama untuk memastikan kepekaan auditor internal bank dan DPS dalam mendeteksi dan menanggulangi fraud.

 

Edukasi risiko Fraud

Namun di samping hal tersebut di atas, secara jangka panjang diperlukan upaya pencegahan yang bersifat fundamental melalui pendidikan etika dan penanaman nilai-nilai syariah dalam bentuk kurikulum anti-fraud. Upaya ini dibutuhkan terutama untuk membentuk moral yang baik dan mencegah perilaku penyalahgunaan wewenang professional yang semestinya dihindari.

 
 
 
 
Sebelumnya

CIMB Niaga Syariah Serahkan Bantuan Mobil Tangki Air ke PMI

Selanjutnya

BNI Biayai Cold Storage & Pabrik Es Batu Berskala Besar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Banyak Suka Menjadi Mandirians

Banyak Suka Menjadi Mandirians

oleh Sandy Romualdus
4 Februari 2020 - 17:25

Bekerja di Bank Mandiri berarti mendapatkan gaji mentereng, masa depan terjamin dan banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat.

Rahasia Membentuk Mandirian Tangguh

Rahasia Membentuk Mandirian Tangguh

oleh Sandy Romualdus
4 Februari 2020 - 17:17

Strategi pengembangan pegawai yang dilakukan Bank Mandiri tahun-tahun sebelumnya telah membuahkan hasil fantastis.

Ketika Mandirians Mengambil Alih Panggung

Ketika Mandirians Mengambil Alih Panggung

oleh Sandy Romualdus
4 Februari 2020 - 17:08

Satu dekade belakangan banyak perusahaan di industri keuangan mengincar lulusan Bank Mandiri.

Gadai Emas Syariah

Inovasi Gadai Emas “Zaman Now”

oleh Sandy Romualdus
7 Maret 2018 - 00:00

Tidak mau tergilas zaman, Pegadaian berbenah dan meluncurkan aplikasi online untuk bisnis gadai emas serta inovasi lainnya. 

Sistem Pembayaran Tunai Dominasi Transaksi Harbolnas

Sistem Pembayaran Tunai Dominasi Transaksi Harbolnas

oleh Stella Gracia
16 Desember 2016 - 00:00

Jumlah transaksi tunai melalui ATM dan cash on delivery (COD) masih besar, sebab masih ada ketakutan yang besar pada masyarakat...

Ketika Moneter-Fiskal Tak Seiring

oleh Sandy Romualdus
24 November 2016 - 00:00

Kebijakan fskal saat ini tengah naik daun dan mendominasi perekonomian, untuk mendorong pertumbuhan.

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Daftar 52 Perusahaan Asuransi dan Reasuransi Terbaik 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
BNI Biayai Cold Storage & Pabrik Es Batu Berskala Besar

BNI Biayai Cold Storage & Pabrik Es Batu Berskala Besar

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance