JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatatkan Fee based income yang didorong dari BSI Mobile, Cash Management dan transaksi digital.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam keterangan resminya, pada Kamis (27/4/23).
Pada kuartal I tahun 2023 ini, fee based income BSI Mobile tumbuh 5% hingga Rp64 miliar secara year on year (yoy).
BERITA TERKAIT
Hery mengungapkan, layanan digital BSI dikemas ke dalam BSI Mobile yang didesain sebagai one stop solution sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual.
“Kami optimis bahwa peluang ekonomi syariah menjadi market leader sangat besar, ditambah potensi market yang mulai melihat bahwa perbankan syariah kompetitif, resilience terhadap goncangan dan juga didukung digitalisasi yang semakin memudahkan masyarakat berinteraksi dengan bank syariah,” jelas Hery.
Selain digital, BSI juga bergerak aktif dalam implementasi keuangan berkelanjutan dengan menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan sebanyak 24,13% sebesar Rp51,46 triliun dari total pembiayaan BSI pada Maret 2023.
Dari sisi penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG), BSI terus mengimplementasikan green economy dan ekonomi berkelanjutan yang diimplementasikan melalui berbagai program socioeconomic.
Selain itu, sebagai bank syariah, BSI juga telah menyalurkan zakat 2022 sebesar Rp173 miliar yang terdiri dari zakat perusahaan & karyawan kepada Baznas di Istana Negara.***





.jpg)










