JAKARTA, Stabilitas.id – Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp 1,7 triliun pada semester pertama tahun 2022.
Total pinjaman tumbuh sebesar 6% secara year-on-year atau 5% dibandingkan dengan kuartal terakhir, mencapai Rp 139,7 triliun di seluruh seluruh lini bisnis Danamon setiap kuartal.
Pertumbuhan ini terutama didukung oleh pertumbuhan portofolio segmen Enterprise Banking, yang terdiri dari Corporate dan Commercial Banking, serta Financial Institutions, yang naik 18% year-on-year, atau 10% dibandingkan kuartal terakhir, menjadi Rp 67 triliun.
Hal ini diungkapkan dalam Konferensi Pers Kinerja Keuangan Semester I 2022 yang diadakan secara virtual, Kamis (28/7/22).
Dibandingkan dengan Semester I 2021, Danamon juga membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (CASA) sebesar 17% yang kini bernilai IDR 79,6 triliun, sehingga rasio CASA meningkat hingga 64,4%.
“Kami menurunkan NPL menjadi 2,8 persen, sekaligus mencapai rekor rasio cakupan NPL yang tinggi karena manajemen risiko kami yang konservatif, penagihan yang disiplin, dan pemulihan utang,” jelas Yasushi Itagaki, Presiden Direktur Danamon.
Selain itu, Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada paruh pertama tahun 2022 Non Performing Loan (NPL) gross membaik sebesar 20 basis poin (bps) menjadi 2,8 persen. Danamon secara proaktif meningkatkan provisi, dengan rasio cakupan NPL mencapai 203 persen.
Fokus utama Danamon pada pendanaan granular tercermin dari pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 17 persen YoY, mencapai IDR 79,6 triliun, sementara rasio CASA meningkat 810bps menjadi 64,4 persen.
Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 91,4% dan Loan to Deposit Ratio atau LDR di 89,9%. Rasio Kecukupan Modal Konsolidasi (CAR) Danamon sebesar 26,0 persen pada paruh pertama tahun 2022, jauh diatas ketentuan minimum.***





.jpg)










