Stabilitas.id – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan penguatan sumber daya manusia unggul, kemandirian ekonomi, dan keadilan sosial.
Sebagai bagian dari penguatan pilar sosial dalam kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG), Bank Mandiri memperluas akses pembiayaan mikro bagi perempuan pengusaha di seluruh Indonesia. Hingga kuartal II/2025, total kredit mikro yang disalurkan kepada debitur perempuan mencapai Rp53,7 triliun, tumbuh 13,5% secara tahunan (year-on-year), dengan penerima manfaat mencapai lebih dari 654 ribu pelaku usaha perempuan atau sekitar 53% dari total pembiayaan mikro Bank Mandiri.
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp39,4 triliun berasal dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp14,3 triliun dari Kredit Usaha Mikro (KUM). Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan Bank Mandiri dalam memperluas akses layanan keuangan formal kepada kelompok produktif yang kerap menjadi motor penggerak ekonomi keluarga dan komunitas.
BERITA TERKAIT
Senior Vice President Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri, Bayu Trisno Arief Setiawan, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan ekonomi.
“Melalui akses pembiayaan yang lebih luas, kami ingin memastikan mereka memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan mandiri secara ekonomi. Ini bukan sekadar tentang kredit, tetapi tentang membuka ruang bagi perempuan untuk menjadi penggerak perubahan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10).
Perkuat Kapasitas dan Literasi Perempuan Pengusaha
Selain pembiayaan, Bank Mandiri turut mengembangkan berbagai program pemberdayaan dan peningkatan kapasitas bagi perempuan pelaku usaha. Salah satunya melalui Rumah BUMN, yang telah membina lebih dari 15.549 pelaku UMKM, termasuk ribuan perempuan pengusaha yang mendapat pelatihan pengembangan produk dan peningkatan daya saing.
Bank Mandiri juga menjalankan program Mandiri Sahabatku, yang telah memberikan edukasi literasi keuangan kepada lebih dari 21 ribu Pekerja Migran Indonesia (PMI) — mayoritas perempuan — agar mampu mengelola keuangan secara mandiri dan berkelanjutan. Sementara itu, melalui Mandiri Sahabat Difabel, bank turut mendorong kemandirian ekonomi perempuan penyandang disabilitas.
Di sisi internal, kesetaraan gender menjadi bagian integral dari strategi bisnis dan budaya organisasi Bank Mandiri. Saat ini, 52% dari total karyawan merupakan perempuan, dan 46% di antaranya menduduki posisi manajerial ke atas, mencerminkan komitmen nyata terhadap pemberdayaan dan kepemimpinan perempuan.
Atas inisiatif berkelanjutan ini, Bank Mandiri memperoleh penghargaan Katadata ESG Awards dalam ajang Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025, sebagai pengakuan atas upaya memperkuat pilar sosial ESG melalui inklusi, kesetaraan, dan pemberdayaan manusia.
“Bagi Bank Mandiri, keberlanjutan sejati tidak hanya tentang lingkungan, tetapi juga tentang manusia sebagai penggerak utama ekonomi bangsa. Dengan memperkuat peran perempuan, kami tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga membangun fondasi bangsa yang lebih tangguh, mandiri, dan berkeadilan,” tutup Bayu. ***





.jpg)










