JAKARTA, Stabilitas.id — Pada kesempatan hari pelanggan nasional, BCA mencermati transaksi digital terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat transaksi internet banking BCA naik 33% dari 750 juta transaksi menjadi 1 miliar transaksi. Begitupun dengan transaksi mobile banking BCA melonjak 66% yoy dari 1,41 miliar kali menjadi 2,35 miliar kali per Juni 2021.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, peningkatan transaksi digital ini pula yang membuat BCA kian memprioritaskan keamanan data nasabah. Dalam meningkatkan keamanan tersebut, BCA telah melakukan sejumlah inovasi seperti haloBCA Apps serta menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) teknologi informasi. Hal ini dilakukan untuk mempercepat adaptasi digitalisasi yang kian mendukung ekosistem finansial dalam mendukung keamanan dan keandalan layanan transaksi.
“Upaya menciptakan ekosistem perbankan digital Indonesia yang aman dan nyaman membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Keamanan bertransaksi digital merupakan tanggung jawab bersama antara penyedia layanan perbankan maupun penggunanya,”ujar Jahja.
BERITA TERKAIT
Jahja menambahkan, seiring dengan pesatnya teknologi informasi, interaksi nasabah dengan BCA secara digital juga meningkat. Hal ini diikuti oleh risiko kejahatan teknologi, sehingga BCA terus meningkatkan sistem keamanan TI. Pengembangan sistem keamanan TI BCA dilakukan dengan tujuan untuk melindungi keamanan data dan memastikan sistem TI dapat selalu siap melayani transaksi nasabah, termasuk menangkal dan mengantisipasi cyber-crime serta potensi fraud.
“BCA menerapkan strategi pengamanan mulai dari pengamanan jaringan, aplikasi, sistem komputer dan data. Semua pengamanan yang telah dilakukan bertujuan mengamankan data dengan konsep Data Loss Prevention (DLP). Untuk memastikan keamanan transaksi, BCA menerapkan pengamanan tambahan berupa two factor authentication untuk memastikan akses aplikasi dilakukan oleh orang yang tepat,”lanjut Jahja.
Untuk menghindari kejahatan perbankan, BCA terus mengedukasi nasabah untuk menjaga data pribadi, seperti tidak memberikan PIN, OTP, ataupun informasi rahasia dan pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan. Adapun beberapa tips untuk keamanan dalam bertransaksi antara lain mewaspadai atas oknum yang mengatasnamakan Bank; tidak memberikan data yang bersifat rahasia kepada pihak mana pun, seperti Personal Identification Number (PIN), One Time Password (OTP), Password, Response KeyBCA, atau Card Verification Code (CVC), Card Verification Value (CVV), atau nomor kartu ATM.
Perlindungan data juga dapat dilakukan dengan tidak melakukan klik pada tautan pada email atau pesan yang mengatasnamakan BCA.
“Petugas BCA tidak pernah meminta data rahasia di atas kepada nasabah. Untuk memudahkan dan memfasilitasi nasabah, BCA meluncurkan haloBCA Apps yang menjadi solusi bagi nasabah yang ingin terhubung dengan Halo BCA dengan mudah dan aman,”pungkas Jahja.





.jpg)










