Stabilitas.id – Kegiatan dunia usaha di Indonesia mengalami perlambatan pada triwulan III 2025, dengan saldo bersih tertimbang (SBT) tercatat sebesar 10,53 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan triwulan II 2025 yang mencapai 11,55 persen, menurut hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) yang dirilis Jumat (17/10/2025).
Perlambatan ini dipengaruhi oleh penurunan aktivitas di sejumlah sektor utama, termasuk industri pengolahan, pertanian, dan pertambangan. Namun, BI memprakirakan kegiatan usaha akan membaik pada triwulan IV 2025 dengan SBT naik menjadi 11,70 persen, didorong oleh peningkatan permintaan musiman akhir tahun.
Berdasarkan survei terhadap 300 responden dari berbagai sektor, kapasitas produksi terpakai pada triwulan III 2025 mencapai 73,84 persen, naik tipis dari 73,58 persen pada triwulan sebelumnya. Namun, tingkat pemanfaatan ini masih di bawah rata-rata pra-pandemi, menandakan ruang ekspansi yang terbatas.
BERITA TERKAIT
Kinerja per Sektor
Perlambatan kegiatan usaha terlihat merata di berbagai lapangan usaha. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum mencatat SBT tertinggi sebesar 13,58 persen, diikuti jasa keuangan (22,46 persen) dan jasa kesehatan (15,63 persen). Sebaliknya, sektor pertambangan dan penggalian mengalami kontraksi dengan SBT 5,51 persen, sementara industri pengolahan hanya 8,83 persen.
| Lapangan Usaha | Lebih Baik (%) | Cukup (%) | Lebih Buruk (%) | SBT (%) |
|---|---|---|---|---|
| Pertanian, Kehutanan & Perikanan | 9,61 | 89,70 | 0,69 | 8,92 |
| Pertambangan & Penggalian | 8,66 | 88,19 | 3,15 | 5,51 |
| Industri Pengolahan | 10,42 | 87,99 | 1,59 | 8,83 |
| Pengadaan Listrik | 17,46 | 82,54 | 0,00 | 17,46 |
| Konstruksi | 11,58 | 85,61 | 2,81 | 8,77 |
| Perdagangan Besar & Eceran | 9,69 | 88,48 | 1,83 | 7,86 |
| Transportasi & Pergudangan | 8,14 | 90,12 | 1,74 | 6,40 |
| Penyediaan Akomodasi & Makan Minum | 16,56 | 80,46 | 2,98 | 13,58 |
| Informasi & Komunikasi | 8,33 | 90,48 | 1,19 | 7,14 |
| Jasa Keuangan | 23,91 | 74,64 | 1,45 | 22,46 |
Sumber: SKDU BI Triwulan III 2025
Kondisi Keuangan dan Akses Kredit
Kondisi keuangan responden menunjukkan penurunan. Saldo bersih likuiditas turun menjadi 15,96 persen dari 20,96 persen pada triwulan sebelumnya, sementara rentabilitas mencapai 12,48 persen, lebih rendah dari 19,12 persen. Akses kredit selama tiga bulan terakhir juga melambat, dengan saldo bersih 2,52 persen, meski mayoritas responden (88,50 persen) menyebut akses tetap normal.
Penggunaan Tenaga Kerja dan Harga Jual
Penggunaan tenaga kerja mengalami kontraksi ringan dengan SBT -0,21 persen pada triwulan III 2025, dibandingkan 0,03 persen pada triwulan sebelumnya. Sektor pertanian dan kehutanan mencatat penurunan terbesar, sementara jasa keuangan tetap positif.
Harga jual barang dan jasa naik moderat dengan SBT 9,61 persen, lebih rendah dari 10,95 persen pada triwulan II. Inflasi tahunan 2025 diprakirakan sebesar 2,73 persen (yoy), selaras dengan target BI di kisaran 1,5-3,5 persen.
Investasi dan Prakiraan
Realisasi investasi tetap stabil di 5,67 persen SBT, dengan mayoritas responden melaporkan investasi di atas 75 persen dari rencana. BI memprakirakan pertumbuhan ekonomi nasional tetap resilien, didukung oleh konsumsi domestik dan ekspor, meski risiko geopolitik global menjadi tantangan.
“Perlambatan ini bersifat sementara, sejalan dengan siklus musiman. Kami optimistis pemulihan akan berlanjut pada akhir tahun,” ujar pejabat BI dalam rilis resmi.
Survei ini mencakup periode Juli-September 2025 dan menjadi indikator awal bagi kebijakan moneter BI. Pasar keuangan merespons netral, dengan indeks saham utama naik 0,2 persen pasca-rilis. ***





.jpg)










