BANDUNG, Stabilitas.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus mengakselerasi transformasi berkelanjutan dengan menekankan digitalisasi, efisiensi operasional, serta pengembangan pembiayaan hijau. Langkah strategis ini menjadi fondasi perseroan untuk menjaga daya saing di tengah dinamika industri perbankan yang semakin kompleks.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyampaikan bahwa perseroan kini hadir dengan semangat baru untuk tidak hanya bertransformasi secara internal, tetapi juga mentransformasi cara masyarakat mengakses layanan keuangan dan hunian berkelanjutan.
“Kami ingin menjadi bank yang relevan bagi generasi muda. Digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tapi tentang bagaimana kami hadir dalam keseharian mereka,” ujar Nixon dalam Media Gathering bertajuk “Energi Baru BTN Perkuat Transformasi Berkelanjutan” di Bandung, Jumat (19/9).
Kinerja BTN sepanjang semester I/2025 menunjukkan pertumbuhan positif. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,2% secara tahunan, ditopang peningkatan jumlah rekening simpanan sebesar 17,3%. Kredit dan pembiayaan mencapai Rp376,1 triliun atau tumbuh 6,8% yoy, dengan segmen non-perumahan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,5%. Laba bersih melonjak menjadi Rp1,7 triliun, naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu, ditopang peningkatan Net Interest Margin (NIM) ke 4,4% dan efisiensi operasional yang menekan Cost to Income Ratio (CIR) menjadi 43,8%.
Dari sisi likuiditas, posisi BTN kian solid. Dukungan penempatan dana pemerintah sebesar Rp25 triliun serta tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) memperkuat buffer likuiditas perseroan. Loan to Deposit Ratio (LDR) terjaga di level 92,6% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 176,3%, mencerminkan kemampuan BTN untuk tetap ekspansif menyalurkan kredit.
Transformasi digital menjadi pilar utama. Superapp balé by BTN kini telah digunakan oleh 2,7 juta pengguna dengan nilai transaksi menembus Rp43,1 triliun. Aplikasi ini menghadirkan ekosistem terpadu yang mengintegrasikan layanan properti, pembiayaan, merchant, hingga gaya hidup. BTN juga memperluas jaringan melalui 23 Digital Store baru serta menghadirkan konsep Banking Café untuk meningkatkan interaksi langsung dengan nasabah.
Sejalan dengan itu, BTN meluncurkan strategi lanjutan melalui platform bale+, aplikasi digital yang terintegrasi untuk mempermudah pengajuan KPR, pinjaman modal kerja UMKM, hingga layanan perencanaan keuangan berbasis kecerdasan buatan (AI). Perseroan menargetkan penambahan 1,5 juta nasabah baru sepanjang 2025 serta kenaikan 30% volume transaksi digital.
Strategi tersebut akan diperkuat dengan ekspansi jaringan fisik, yakni penambahan 500 Digital Store dan 200 Sales Center di seluruh Indonesia, terutama di wilayah non-Jawa. Efisiensi operasional juga menjadi fokus melalui pemanfaatan big data analytics untuk prediksi risiko kredit dan otomasi back-office, yang diyakini mampu menekan biaya sekaligus mempercepat proses layanan.
Pada saat bersamaan, BTN mulai menggarap pembiayaan hijau melalui proyek percontohan “Rumah Rendah Emisi” yang melibatkan delapan pengembang. Program ini menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi hingga 2029, sebagai komitmen BTN dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
Transformasi syariah juga terus berjalan. Proses pemisahan (spin-off) Unit Usaha Syariah BTN menuju pendirian Bank Syariah Nasional (BSN) kini memasuki tahap akhir. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dijadwalkan berlangsung pada akhir Agustus 2025, dengan target BSN dapat beroperasi penuh sebelum tutup tahun.
Untuk akhir 2025, BTN membidik pertumbuhan kredit sebesar 7–9% dan DPK 8–10%. Cost of Credit diharapkan turun di bawah 1,5%, sementara rasio kredit bermasalah (NPL Gross) dijaga di bawah 3,1%. Nixon menegaskan, BTN akan tetap selektif dalam originasi kredit sekaligus memperkuat sistem early warning guna menjaga kualitas aset.
“Transformasi ini bukan tujuan akhir, tapi proses berkelanjutan untuk menjadikan BTN sebagai bank yang adaptif, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” pungkas Nixon. ***





.jpg)









