JAKARTA, Stabilitas.id – Huawei merilis Laporan Tahunan 2021 dan membukukan pendapatan sebesar CNY636,8 miliar pada tahun 2021, dan laba bersih CNY113,7 miliar, meningkat 75,9% YoY.
Pengeluaran untuk R&D perusahaan mencapai CNY142,7 miliar pada tahun 2021, mewakili 22,4% dari total pendapatannya, dan menjadikan total pengeluaran R&D selama 10 tahun terakhir menjadi lebih dari CNY845 miliar.
“Secara keseluruhan, kinerja kami sesuai dengan prediksi. Bisnis operator kami tetap stabil, bisnis perusahaan kami mengalami pertumbuhan yang mantap, dan bisnis konsumen kami tumbuh pesat dalam wilayah-wilayah baru. Selain itu, kami menempuh jalur cepat bagi pengembangan ekosistem,” ungkap Guo Ping, Rotating Chairman Huawei, Selasa (30/3/2022).
Meng Wanzhou, CFO Huawei menambahkan, meskipun terjadi penurunan pendapatan pada tahun 2021, kemampuan Huawei untuk menghasilkan keuntungan dan peningkatan arus kas terus bertambah, dan kami lebih mampu dalam menghadapi ketidakpastian.
Berkat peningkatan profitabilitas bisnis utamanya, arus kas perusahaan dari aktivitas operasi meningkat secara signifikan pada tahun 2021, sebesar CNY59,7 miliar. Rasio kewajibannya juga turun menjadi 57,8%.
Pada tahun 2021, bisnis operator Huawei telah menghasilkan pendapatan sebesar CNY281,5 miliar dan membantu operator di seluruh dunia menerapkan jaringan terkemuka 5G. Huawei telah menandatangani lebih dari 3.000 kontrak komersial untuk aplikasi industri 5G. Aplikasi 5G saat ini dapat dilihat telah digunakan untuk komersial skala besar di sektor-sektor seperti manufaktur, pertambangan, pabrik besi & baja, pelabuhan, dan rumah sakit.
Dalam hal bisnis, Huawei memusatkan perhatian pada keinginan dan kebutuhan membangun ekosistem global sebagai bagian dari strategi Seamless AI Life perusahaan untuk konsumen di seluruh dunia.
Bisnis ini telah membukukan pendapatan sebesar CNY243,4 miliar pada tahun 2021 dan terus mengalami pertumbuhan penjualan yang stabil pada wearables, layar pintar, true wireless earbud stereo (TWS), dan Layanan Seluler Huawei (HMS). Secara khusus, segmen smart wearable dan smart screen keduanya juga mengalami pertumbuhan lebih dari 30% dari tahun ke tahun.
Untuk kawasan Asia-Pasifik, Huawei akan menginvestasikan US$50 juta untuk pengembangan 500.000 talenta digital selama lima tahun ke depan. Di Indonesia, Huawei menargetkan melatih 100.000 talenta lokal dan 1.000 instruktur TIK dalam waktu lima tahun.
Indonesia memiliki potensi unik untuk pengembangan industri teknologi tinggi. Huawei akan mendukung penuh pembangunan infrastruktur TIK dan transformasi digital Indonesia, khususnya infrastruktur 5G dan cloud, serta kota pintar di ibukota baru.***





.jpg)










