JAKARTA, Stabilitas.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) merilis Sustainability Framework yang bertujuan untuk mendukung visi dan sustainability strategy Perseroan dalam menciptakan produk dengan aspek keberlanjutan.
Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 2030) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Sustainability Framework SIG disusun bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Mandiri Securities Pte. Ltd dan PT Bank HSBC Indonesia sebagai Sustainability Coordinator, serta telah mendapatkan Second Party Opinion dari Sustainalytics, sebuah perusahaan yang diakui di seluruh dunia sebagai penyedia riset ESG, ratings, dan data.
BERITA TERKAIT
Peluncuran tersebut ditandai dengan penyerahan dokumen Sustainability Framework secara simbolis oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati, dan Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, Francois de Maricourt kepada Direktur Utama SIG Donny Arsal yang dilaksanakan di Ruang Pleno Kantor Pusat SIG, Jakarta, pada Jumat (14/10/22).
Sebagai informasi, Sustainability Framework merupakan dokumen pendukung yang akan menjadi acuan dalam hal rencana korporasi untuk mendapatkan Sustainability Linked Loan atau instrumen keuangan berkelanjutan lainnya, yang akan dibutuhkan perusahaan dalam menerapkan aspek ESG dalam seluruh mata rantai serta operasional perusahaan.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan bahwa peluncuran Sustainability Framework SIG ini merupakan langkah awal dalam mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.
“SIG telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada tahun 2032. Inisiatif penurunan emisi karbon tersebut juga akan berdampak positif pada cost efficiency sehingga meningkatkan profitabilitas Perusahaan,” ungkap Donny Arsal.
Selain itu, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah Kris Indriati mengungkapkan, penyusunan Sustainability Framework ini merupakan wujud komitmen Bank Mandiri untuk mendukung tren ekosistem hijau secara konsisten.
“Sustainability Framework yang dirilis oleh SIG hari ini merupakan salah satu bentuk nyata sinergi dan keseriusan BUMN selaku pelaku industri dan pemerintah dalam komitmen mendukung pembangunan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan sustainable development,” ungkap Susana Indah Kris Indriati.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia, Francois de Maricourt menyampaikan turut bangga dapat terlibat dalam merencanakan transisi untuk mengurangi emisi karbon serta menerapkan prinsip ESG di perusahaan dengan meluncurkan Sustainability Framework.
“Sebagai bank internasional yang memiliki sejarah panjang di Asia dan Indonesia, kami berkomitmen untuk mendukung nasabah kami untuk mulai bertransisi menuju perekonomian yang rendah karbon dan berkelanjutan,” ungkap Francois de Maricourt.
Sustainability Framework ini mencakup salah satunya namun tidak terbatas pada strategi pelaksanaan ESG, tata kelola ESG, dan Key Performance Indicator yang digunakan, dalam hal ini Emisi Karbon Scope 1 beserta Sustainability Performance Targets (“SPT”).
SIG juga telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan Firma PwC) untuk pelaksanakan perikatan keyakinan terbatas (limited assurance) dan mendapatkan kesimpulan dimana informasi Emisi Karbon Scope 1 tahun 2019 telah dipersiapkan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kriteria pelaporan.***





.jpg)










