JAKARTA, Stabilitas.id – Tingkat inflasi Jerman kini telah melampaui Inggris dan bisa mencapai puncaknya di 13%, kata para ekonom.
Inflasi CPI Jerman naik 10% tahun-ke-tahun di bulan September, mengalahkan perkiraan sebesar 9,4% dan menandai lompatan tajam pada 7,9% di bulan Agustus.
Sebagai perbandingan, tingkat inflasi Inggris mencapai 9,9% di bulan Agustus, turun dari 10,1% di bulan Juli. Secara keseluruhan inflasi meningkat signifikan di ekonomi terbesar zona euro.
“Satu-satunya cara agar inflasi Jerman naik,” kata Carsten Brzeski, Kepala Makro Global di ING Bank, dilansir dari poundsterlinglive.com, Jumat (30/9/2021).
“Dengan harga gas grosir yang tinggi sekarang mencapai rumah dan kantong masyarakat serta lebih banyak tekanan inflasi di jalur industri – dengan inflasi harga produsen sebesar 45% YoY – inflasi akan menguji tingkat yang lebih tinggi lagi,” katanya.
Keranjang inflasi menunjukkan kenaikan harga meluas, tidak hanya terbatas pada elemen-elemen yang terkena dampak berakhirnya subsidi pemerintah, seperti perjalanan kereta api.
Hal ini menunjukkan inflasi menjadi lebih mendalam dalam perekonomian dan akan mendorong Bank Sentral Eropa untuk menaikkan lagi 75 basis poin bulan depan.
“Ini akan memakan waktu hingga Musim Semi berikutnya sebelum inflasi inti bisa mulai turun karena efek dasar negatif mulai masuk. Berdasarkan angka hari ini, inflasi puncak bisa mencapai sekitar 13%,” kata Brzeski.
Salomon Fiedler, seorang ekonom di Berenberg, mengatakan inflasi kemungkinan akan tetap di atas 10% untuk sisa tahun ini.***





.jpg)










