SEOUL, Stabilitas.id – Mantan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee, resmi ditahan atas tuduhan terlibat dalam skema manipulasi harga saham, intervensi pemilu, dan penerimaan suap. Penangkapan ini menjadikannya dan sang suami, mantan Presiden Yoon Suk-yeol, pasangan mantan presiden pertama di Korsel yang ditahan bersamaan.
Pengadilan Distrik Seoul mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Selasa (12/8/2025) malam setelah mempertimbangkan risiko penghilangan barang bukti. Tim penasihat khusus yang dipimpin Min Joong-ki menjerat Kim dengan pelanggaran UU Pasar Modal, UU Dana Politik, dan UU penerimaan suap untuk mediasi.
Kim diduga terlibat manipulasi harga saham Deutsch Motors, dealer BMW di Korsel, pada 2009–2012. Ia juga dituduh mencampuri nominasi kandidat dalam pemilihan sela parlemen 2022 dan pemilu legislatif 2022, serta menerima hadiah mewah dari Gereja Unifikasi melalui perantara seorang dukun sebagai imbalan bantuan bisnis.
Total terdapat 16 tuduhan pidana, termasuk dugaan perubahan titik akhir proyek jalan tol demi menguntungkan kepemilikan tanah keluarganya di Yangpyeong, serta dugaan perlakuan istimewa dalam proyek pembangunan apartemen.
Saat diperiksa pada 6 Agustus lalu, Kim meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran publik namun membantah seluruh tuduhan. Kim dipindahkan ke Pusat Penahanan Seoul Nambu dan menjalani prosedur tahanan, termasuk pemeriksaan fisik dan pemotretan dengan seragam khaki. Ia ditempatkan di sel isolasi berukuran 6–10 meter persegi dengan fasilitas dasar seperti loker, meja lipat, televisi, dan toilet, serta tidur di kasur di lantai.
Jika dipindahkan ke sel yang lebih besar, ia akan mendapatkan tambahan fasilitas seperti wastafel. Jadwal mandi dan olahraganya diatur berbeda dari tahanan lain. Menu sarapan hari pertama termasuk roti, selai stroberi, susu, sosis, dan salad. ***





.jpg)










