• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Minggu, November 23, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Keuangan

Hasil Investasi Tumbuh 241,5%, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Kembali Bergairah

Asuransi Jiwa terus mendapat kepercayaan dengan total tertanggung meningkat 19,7%, dimana asuransi jiwa melindungi 88 juta masyarakat Indonesia

oleh Sandy Romualdus
24 Agustus 2023 - 13:23
3
Dilihat
Hasil Investasi Tumbuh 241,5%, Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Kembali Bergairah
0
Bagikan
3
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan kinerja 56 Perusahaan Asuransi Jiwa pada periode Januari-Juni 2023. Total pendapatan industri asuransi jiwa tercatat mengalami pertumbuhan. Hal tersebut didorong oleh peningkatan hasil investasi yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyampaikan terkait dengan total pendapatan, pada sampai dengan akhir Juni 2023 industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan sebesar Rp107,32triliun. Hasil ini tercatat meningkat 1,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Peningkatan ini didorong oleh hasil investasi yang meningkat sampai 241,5%.

“Membaiknya tingkat perekonomian nasional memberikan dampak yang positif pada imbal hasil investasi. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada pendapatan industri asuransi jiwa yang pada periode ini meningkat 1,8%. Harapannya dengan semakin membaiknya perekonomian ini juga semakin meningkatkan minat masyarakat terhadap industri asuransi jiwa dan mampu mendorong pendapatan premi industri,” tambah Budi.

BERITA TERKAIT

AAJI Sportainment 2025: Industri Asuransi Jiwa Rayakan Sportivitas dan Kolaborasi

AAJI Perkuat Sinergi Asuransi dan Layanan Kesehatan Nasional

Asuransi Jadi Benteng Finansial, Ini Alasan Pentingnya Punya Perlindungan Sejak Dini

Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 3,6%, AAJI Dorong Kolaborasi Positif

Budi menambahkan, sementara dari total pendapatan premi, industri asuransi jiwa berhasil membukukan total pendapatan premi sebesar Rp. 86,23 triliun. Hasil ini masih tercatat menurun 9,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Dari sisi produk, pendapatan premi pada produk asuransi jiwa tradisional tercatat mendominasi dengan total perolehan sebesar Rp. 43,67 triliun tumbuh 12%.

“Pada periode semester pertama tahun 2023 ini kami mencatat beberapa poin positif yang menjadi prestasi bagi industri asuransi jiwa di antaranya, pertumbuhan pada total pendapatan yang didorong oleh peningkatan hasil investasi yang signifikan, pertumbuhan premi pada produk tradisional dan pembayaran secara reguler serta konsistensi peningkatan total tertanggung asuransi jiwa. Hal ini menjadi modal bagi industri untuk terus bertumbuh dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” tutur Budi.

Klaim Menurun

Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, Novita Rumngangun menyampaikan pemahaman masyarakat akan pentingnya manfaat asuransi jiwa tercatat semakin membaik. Hal tersebut ditunjukkan melalui peningkatan total tertanggung yang tercatat konsisten. Saat ini, jumlah tertanggung industri asuransi jiwa mencapai 88,47 juta orang.

“Peningkatan jumlah tertanggung dalam beberapa periode terakhir tercatat sangat konsisten di atas 10%. Sampai dengan Juni 2023, peningkatan total tertanggung mencapai 19,7%. Peningkatan terbanyak terjadi di tertanggung individu yang mencapai 23,7% hingga totalnya mencapai 27,13 juta orang. Sedangkan untuk pertumbuhan tertanggung kumpulan mencapai 18% sehingga sampai akhir Juni 2023 totalnya 61,33 juta orang,”jelas Novita.

Terkait dengan pemenuhan kewajiban, Novita menjelaskan bahwa industri asuransi jiwa kian memperkuat komitmennya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui pembayaran klaim. Total klaim mencapai Rp79,44 triliun telah dibayarkan selama periode Januari – Juni 2023. Jumlah ini menurun 5,3% jika dibandingkan dengan pembayaran klaim pada periode Januari – Juni 2022. Penurunan total klaim didorong oleh turunnya klaim surrender atau nilai tebus dan juga klaim partial withdrawal atau penarikan sebagian. Sementara membaiknya tingkat mortalitas masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada menurunnya total klaim meninggal dunia.

“Sampai dengan Juni 2023, industri asuransi jiwa telah menunaikan kewajiban pembayaran klaimnya kepada 5,72 juta orang. Klaim surrender tercatat menurun 8,7% menjadi Rp. 43,4 triliun, sedangkan untuk klaim partial withdrawal turun 3,6% menjadi Rp. 8,99 triliun. Tren ini kami harapkan dapat terus berlanjut agar nasabah dapat merasakan manfaat asuransi jiwa yang lebih maksimal di masa yang akan datang,” ujar Novita.

Novita menambahkan, penurunan pada nilai klaim surrender menjadi penguat bagi industri untuk semakin meningkatkan edukasi kepada para pemegang polis tentang manfaat utama asuransi jiwa untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang. Namun demikian di tengah menurunnya sebagian besar nilai klaim, klaim untuk asuransi kesehatan mengalami peningkatan yang cenderung tinggi.

“AAJI menyoroti adanya peningkatan pembayaran klaim untuk produk asuransi kesehatan. Sampai dengan Juni 2023, peningkatan pembayaran klaim asuransi kesehatan mencapai 35,3% atau senilai Rp 9,39 triliun. Peningkatan paling tinggi terdapat pada pembayaran klaim asuransi kesehatan perorangan yang mencapai Rp 5,89 triliun atau naik 36,1%,” jelas Novita.

Sejak pertengahan tahun 2022, pertumbuhan klaim kesehatan selalu berada di atas 25% khususnya untuk Klaim Kesehatan Perorangan. Sementara untuk komponen klaimnya seperti Klaim Meninggal Dunia cenderung mengalami penurunan.

Novita menambahkan, ini menjadi hal yang luar biasa bagi industri. Oleh karenanya, dalam beberapa diskusi yang telah dilakukan di AAJI melalui COO Forum sedang menyusun beberapa program guna menanggulangi hal ini.

“Kita tahu bahwa, asuransi kesehatan ini merupakan perlindungan dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya, kita patut menjaga stabilitas industri agar tetap mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya,” tambah Novita.

Penempatan Investasi

Berdasarkan data sampai dengan Juni 2023, industri asuransi jiwa membukukan total aset mencapai Rp. 615,01 triliun. Hasil tersebut mengalami penurunan sebesar 0.5% jika dibandingkan dengan total aset pada Juni 2022. 87,6% total aset merupakan total investasi yang sampai periode tersebut mencatatkan nilai sebesar Rp538,77 triliun.

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi dan Pajak AAJI Simon Imanto menyatakan total investasi industri asuransi jiwa sampai dengan Juni 2023 tercatat mengalami pertumbuhan 0,4% jika dibandingkan posisi total investasi pada Juni 2022.

“Hasil investasi yang tercatat naik signifikan salah satunya didukung oleh membaiknya ekosistem investasi di Indonesia serta penempatan investasi yang tepat dan sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh regulator,” jelas Simon.

Dalam rangka mematuhi aturan yang berlaku, industri asuransi jiwa secara konsisten meningkatkan penempatan investasinya pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Sampai dengan Juni 2023, investasi pada instrumen SBN tercatat meningkat 36,1% menjadi Rp157,16 triliun. Hal ini sekaligus menjadi bukti komitmen industri asuransi jiwa dalam pembangunan jangka panjang pemerintah.

“Penempatan investasi yang dilakukan oleh industri asuransi jiwa wajib didasari oleh portofolio produk yang dipasarkan serta risk appetite dari para nasabahnya. Seiring dengan berlakunya SEOJK PAYDI yang mengatur porsi penempatan investasi, kami berharap ke depannya akan semakin banyak instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sehingga para pemegang polis bisa mendapatkan manfaat produknya secara maksimal,” tambah Simon.***

Tags: #Asuransi JiwaaajiInvestasi Asuransi JiwaPendapatan Premitertanggung
 
 
 
 
Sebelumnya

Hadapi Tantangan Ekonomi Global, BRI Ungkap Pentingnya Risk Awareness Bagi Bankir

Selanjutnya

Igloo Tekankan Transparansi Asuransi Melalui Ignite

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:45

Stabilitas.id — Transformasi ekosistem pembayaran digital nasional memasuki babak baru. Visa, pemimpin global pembayaran digital, bersama platform dompet digital DANA,...

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:57

Stabilitas.id — Kenaikan biaya pendidikan yang berlangsung setiap tahun membuat orang tua perlu menyiapkan strategi pendanaan jangka panjang yang lebih...

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:41

Stabilitas.id – Upaya memperkuat implementasi keadilan restoratif di Sumatera Utara mendapat dukungan strategis dari PT Jamkrindo, Kejaksaan RI, dan Pemerintah...

Lewat TRING! by Pegadaian, BRI Group Dorong Inklusi Keuangan Lewat Super App Emas Digital

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:24

Stabilitas.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding...

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:46

Stabilitas.id – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan kinerja cemerlang hingga Oktober 2025. Berdasarkan...

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:38

Stabilitas.id – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan laba setelah pajak sebesar Rp687,4 miliar...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
Igloo Tekankan Transparansi Asuransi Melalui Ignite

Igloo Tekankan Transparansi Asuransi Melalui Ignite

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance