• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Minggu, November 23, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Laporan Utama

Hati-hati Risiko Pasca Digitalisasi

oleh Sandy Romualdus
28 Mei 2021 - 13:40
1.6k
Dilihat
Hati-hati Risiko Pasca Digitalisasi
0
Bagikan
1.6k
Dilihat

Semakin digital layanan sebuah bank, maka makin besar risiko siber yang akan menjelang. Dibutuhkan mitigasi serius dari pelaku industri perbankan.

Oleh Romualdus San Udika

Transformasi layanan keuangan ke arah digital semakin masif di masa pandemi. Pembatasan mobilitas individu telah memaksa masyarakat untuk menggunakan layanan daring untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Di sektor perbankan, kebijakan pembatasan sosial telah mendorong digitalisasi layanan yang beberapa tahun sebelumnya sudah menggema.

Akan tetapi, seperti juga tahun-tahun sebelumnya ketika sistem perbankan kerap menjadi sasaran empuk penjahat siber, ketika layanan digital makin komplet maka risiko kejahatan siber juga akan meningkat. Indikasi itu diperkuat dengan laporan terbaru yang dirilis Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Menurut institusi itu, sepanjang tahun 2020 telah terjadi 495 juta serangan siber. Angka itu naik 5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 228 juta serangan siber.

BERITA TERKAIT

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

Ratusan Pinjol Ilegal Dibongkar, Satgas PASTI Soroti Modus Penipuan AI

Krom Bank Catat Lonjakan Nasabah 230%, Kinerja Keuangan Tumbuh Solid Sepanjang Kuartal III-2025

CIMB Niaga Luncurkan Mobil Kas di Jayapura, Perluas Layanan dan Dorong Inklusi Keuangan Papua

Dari berbagai serangan siber yang terjadi, secara global sektor keuangan merupakan sektor yang paling sering terkena insiden siber. “Serangan siber yang menargetkan sektor perbankan memiliki tujuan terhadap motif ekonomi dengan pelakunya adalah kriminal siber. Berbagai kasus di Indonesia juga kerap terjadi pembobolan bank dengan menggunakan serangan siber dengan memanfaatkan social engineering, OTP fraud, SIM swap, kelemahan pada sistem perbankan dan juga phishing,” jelas Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Infrastruktur Informasi Kritikal Nasional BSSN, Intan Rahayu.

Sebelumnya Word Economic Forum juga melansir laporan mengenai Global Risk Report 2021, dan mengatakan bahwa risiko serangan siber masih menjadi risiko tertinggi, meski masih di bawah risiko bencana alam dan kerusakan lingkungan serta infeksi penyakit.

Selanjutnya, BSSN mencatat bahwa sepanjang 2020 insiden siber yang paling sering terjadi berupa malware, phishing, pencurian data, DDOS, skimming, jackpotting, dan adanya bug atau kelemahan pada sistem informasi di perbankan. Salah satu faktor insiden siber yang sering muncul adalah malware, virus, atau trojan. Check Point Researchmencatat top banking trojanyang paling banyak ditemukan di tahun 2020, antara lain trickbot, ramnit, ursnif, danabot,dridex, dan qbot.

Menurut Intan, serangansi berberupa phishing, malware, trojan, dan serangan lainnya yang menyebabkan terjadinya insiden, juga dapat dipicu karena kurangnya security awareness. Mengutip survey Media Pro tahun 2020 diketahui bahwa 19 persen orang yang disurvey memiliki persepsi bahwa mengklik tautan/link email yang mencurigakan tidak mungkin menyebabkan suatu device terinfeksi malware. Sementara 14 persen lainnya memiliki persepsi bahwa menggunakan koneksi internet publik tidak mungkin menyebabkan suatu device terinfeksi malware.

Chairman Banker for Risk Manajemen (BARa) Ahmad Siddik Badruddin sangat sepakat dengan BSSN bahwa industri perbankan masih menjadi incaran paling utama serangan siber selama masa pandemi ini. Dia menyebutkan, industri perbankan masih menjadi industri paling disasar untuk serangan siber dengan indeks 23 persen, disusul industri manufaktur dan energi.

Pria yang juga Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyampaikan variasi serangan yang paling sering adalah ransomware, yang indeksnya meningkat menjadi 23 persen pada 2020 dari sebesar 20 persen pada 2019. Serangan ini berupaya untuk melakukan enkripsi dan pencurian data sehingga dapat diakses oleh pelaku dengan tujuan meminta tebusan finansial. Kemudian, serangan data thief and leak yang juga mengalami kenaikan dari 5 persen menjadi 13 persen pada 2020. Serangan ini berupaya untuk memanfaatkan kebocoran data sensitif seperti banking login credential.

Selain itu ada, ada juga server access yang indeksnya naik dari 3 persen menjadi 10 persen pada 2020. Serangan ini berupaya untuk mengakses data penting dengan akun-akun tak terotorisasi. Berikutnya, ada bentuk serangan remote access trojan, yang indeksnya naik dari 2 persen menjadi 6 persen. Ini adalah serangan dengan malware yang berfungsi sebagai backdoor untuk mengendalikan suatu sistem bank.

Profil Risiko

Sementara itu, BSSN juga mengingatkan bahwa, insidensi sektor perbankan lebih sering menyasar kepada aplikasi internet banking dan mobile banking. Berbagai macam metode yang dilakukan oleh hacker untuk mengeksploitasi kerentanan pada proses bisnis aplikasi internet banking dan mobile banking.

Dengan berkembangnya ancaman siber di sector perbankan, BSSN telah menyelesaikan profil risiko siber di sektor perbankan tahun 2020 dengan lingkup internet banking dan mobile banking. BSSN berharap dengan disusunnya profil risiko siber tersebut dapat dijadikan fokus acuan bagi industri perbankan untuk dapat melakukan mitigasi terhadap potensi ancaman dan kerentanan siber.

Berdasarkan survey BSSN tentang Profil Risiko Sektor Perbankan selama 2020 mengkategorikan empat level riisko, yaitu very high, high, medium, dan low. Level risiko ini dikategorisasikan berdasarkan skala dampak dan skala kemungkinan dari setiap risiko yang terindentifikasi.

Intan menjelaskan, beragam profil risiko ini dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap organisasi apabila terjadi, terutama terkait dampak operasional dan finansial. “Faktor yang menyebabkan adanya potensi risiko ini dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pada internal, fraud dapat disebabkan karena kurangnya pengujian, kurangnya kontrol dan monitoring, atau faktor lainnya. Sementara eksternal terkait dengan kurangnya security awareness dari nasabah,” kata Intan.

BSSN juga melakukan identifikasi terkait profil ancaman dan kerentanan layanan mobile banking dan internet banking di Indonesia sepanjang tahun 2020. Hal ini mengingat kedua layanan ini yang paling banyak digunakan pada layanan digital banking di sektor perbankan     Indonesia dalam melakukan transaksi keuangan.

Terungkap bahwa ancaman yang mungkin terjadi pada tahun 2020 pada sistem mobile banking di antaranya adalah penyalahgunaan hak akses, serangan phishing pada nasabah, pencurian data, kesalahan pengelolaan aplikasi, serangan malware, dan hijack simcard. “Setiap ancaman pada mobile banking tersebut dapat menjadi suatu risiko apabila ditemukan satu atau lebih kerentanan yang dapat memicu terjadinya ancaman,” jelas Intan.

Mitigasi

Meskipun serangan siber terus meningkat dari tahun ke tahun ke sektor keuangan, mitigasi yang dilakukan pelaku usaha perbankan tidak selaras dengan risiko yang mengancam. Menurut Intan, mitigasi atau pengelolaan reduksi risiko keamanan siber memiliki peringkat yang paling rendah dalam strategi pengelolaan operasional perbankan Indonesia.

Maka dari itu, Intan mengingatkan bahwa mitigasi untuk mengantisipasi risiko serangan siber menjadi hal yang harus dilakukan untuk mencegah peningkatan serangan siber terhadap perbankan dan lembaga finansial.

Terutama dengan era new normal yang mendorong berlangsungnya transformasi digital di berbagai bidang. “Ancaman dan kerawanan siber di sektor perbankan bisa datang dari sisi konsumen ataupun organisasi. Konsumen bisa mengalamai kejatanan kartu ATM dan mobile banking, sedangkan organisasi mengalami kerentanan pada DDoS sehingga API harus diamankan,” ungkap Intan.

Meskipun serangan siber tinggi terhadap sektor finansial, BSSN tetap ikut melakukan proteksi keamanan siber sektor finansial melalui regulasi dan layanan perlindungan.“Selain dengan UU ITE, peningkatan keamanan juga dibantu BSSN melalui adanya regulasi sistem pengamanan dalam penyelenggaraan sistem elektronik. BSSN mengimplementasikan indeks keamanan informasi guna mencegah risiko serangan siber yang bisa melemahkan organisasi finansial dan perbankan,” pungkas Intan.

Menanggapi hal itu, Siddik Badruddin dari BaRA, menyampaikan perbankan terus memperkuat tata kelola manajemen risiko selama masa pandemi tahun lalu. Bahkan, upaya mitigasi justru semakin gencar seiring dengan meningkatnya intensitas penyerangan siber di tengah transformasi digital yang dilakukan banyak bank. “Perbankan berhubungan langsung dengan data, dan jumlah simpanan masyarkat. Setelah perbankan baru industri manufaktur dan energi,” tegasnya.

Tags: bank digitalBSSNrisiko bank digitalrisiko digital bankingrisiko mobile banking
 
 
 
 
Sebelumnya

Aturan Menguntit setelah Sengit

Selanjutnya

PermataBank Hadirkan Gratis Tarik Tunai Tanpa Kartu di Indomaret

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

oleh Stella Gracia
22 November 2025 - 20:51

Stabilitas.id - Prestasi bulu tangkis Indonesia kembali mencuri perhatian dunia. Dua partai sekaligus yakni ganda putri dan ganda putra mencatat...

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:34

Stabilitas.id - Tangerang, 20 November 2025 – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan...

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:16

Stabilitas.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menandatangani fasilitas modal kerja berbasis Sustainability-Linked Loan (SLL) senilai Rp117 miliar...

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:10

Stabilitas.id - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menggelar signature event Wealth Xpo 2025 di Surabaya, Kamis (20/11/2025), untuk...

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

oleh Sandy Romualdus
21 November 2025 - 10:13

Stabilitas.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mencari solusi hunian masa depan yang adaptif, berkelanjutan, dan relevan dengan...

Lewat TRING! by Pegadaian, BRI Group Dorong Inklusi Keuangan Lewat Super App Emas Digital

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:24

Stabilitas.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

CIMB Niaga Kucurkan Sustainability-Linked Loan Rp117 Miliar ke Anak Usaha Ever Shine Tex

SIG Sabet Juara 1 Industrial Cyberdrill Exercise 2025 Gelaran BSSN

CIMB Niaga Edukasi Nasabah Surabaya Lewat Wealth Xpo: Dari Bisnis Next Gen hingga Warisan Kekayaan

Pendapatan Menguat, Belanja Naik: Defisit APBN Rp479,7 Triliun Tetap dalam Jalur Aman

Cari Inovasi Perumahan, BTN Housingpreneur Roadshow di USU Medan

Wärtsilä Dorong Stabilitas Listrik RI dan Kesiapan Pusat Data AI Lewat Teknologi Mesin Fleksibel

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
PermataBank Menyambut  Pembelian Saham oleh Bangkok Bank

PermataBank Hadirkan Gratis Tarik Tunai Tanpa Kartu di Indomaret

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance