JAKARTA, Stabilitas.id – Sebagai salah satu tenant dalam pameran side event KTT G20, House of Craft yang tampil beda dalam Pameran Future SMEs Village di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, menarik perhatian pengunjung.
House of Craft menampilkan karya seni para perajin lokal dengan beragam karya mulai dari home decor, pakaian, hingga aksesoris yang diseleksi dari berbagai karya UMKM terbaik seluruh tanah air.
House of Craft menjadi bentuk kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam upaya memberdayakan perajin lokal.
BERITA TERKAIT
Penanggung jawab House of Craft pada Future SMEs Village, Ongki Irawan di Bali Collection mengatakan, kehadiran House of Craft dalam Future SMEs Village mengangkat dua tema besar yakni green investment dan community development yang mengarah pada ekonomi inklusif.
“Dua tema besar ini kami aplikasikan dalam proses kurasi produk-produk UMKM kerajinan dari seluruh Indonesia dengan mementingkan sustainable product,” ungkap Ongki.
Ongki menambahkan, dalam menyeleksi produk pihaknya berprinsip pada konsep green investment dengan tetap memperhatikan sisi bahan baku hingga pemasaran yang berkelanjutan.
House of Craft juga mengangkat brand-brand yang sudah populer seperti Manamu Handwoven, Sheo Homeliving, hingga Etneeq yang bahkan sudah didapuk sebagai official merchandise G20 Indonesia 2022.
Dalam mengangkat community investment, House of Craft melibatkan dan memberdayakan komunitas yang bersentuhan langsung dengan pembinaan UMKM melalui kolaborasi dengan Perempuan Tangguh Indonesia yang memiliki visi dalam membina perajin-perajin disabilitas untuk berkarya dan menciptakan produknya.
“Ini merupakan narasi yang patut kita angkat, karena bagaimanapun UMKM disabilitas perlu kita bantu dan berdayakan, salah satunya dengan membuka akses pasar yang lebih luas untuk membantu kehidupan mereka secara berkelanjutan,” ungkap Ongki.
House of Craft dalam Future SMEs Village pada Presidensi G20 Indonesia memiliki misi yang cukup besar, salah satunya untuk menunjukkan pada dunia, bahwa produk dalam negeri memiliki kontrol kualitas yang baik sehingga mampu bersaing di pasar global.
“Kami yakin, House of Craft mampu menjadi tempat yang tepat bagi UMKM dan perajin lokal untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri di kancah dunia,” tutup Ongki.***





.jpg)










