• Redaksi
  • Iklan
  • Majalah Digital
  • Kontak Kami
Senin, November 24, 2025
  • Login
Stabilitas
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata
No Result
View All Result
Stabilitas
No Result
View All Result
Home Keuangan

IFSO 2021: Industri Asuransi Tidak Bisa Kembali Ke Masa Normal

Kemampuan melihat peluang dan tantangan bisnis sekaligus kemampuan memitigasi risiko merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki oleh para pengambil keputusan.

oleh Sandy Romualdus
27 Oktober 2020 - 19:38
16
Dilihat
IFSO 2021: Industri Asuransi Tidak Bisa Kembali Ke Masa Normal
0
Bagikan
16
Dilihat

JAKARTA, Stabilitas.id — Sektor keuangan merupakan salah satu industri yang paling terdampak dari krisis kesehatan akibat Covid-19 yang kini mulai bertransformasi menjadi krisis ekonomi. Hingga sekarang upaya untuk memutus rantai akibat dari merebaknya virus tersebut masih belum membuahkan hasil. Namun demikian pelaku industri keuangan non bank dituntut untuk tanggap dengan segala kemungkinan meskipun itu masih berupa prediksi. Kemampuan melihat peluang dan tantangan bisnis sekaligus kemampuan memitigasi risiko merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki oleh para pengambil keputusan.

Diperkirakan tahun depan, kondisi ekonomi belum akan lebih baik dari keadaan tahun ini, setelah Covid-19 menempatkan perekonomian banyak negara kepada resesi. Krisis ekonomi yang berbarengan dengan disrupsi digital membawa banyak perubahan terhadap praktik-praktik bisnis. inilah tantangan sekaligus peluang dari para pelaku industri keuangan non bank yang harus dihadapi dan dimanfaatkan tahun depan.

Direktur Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Togar Pasaribu mengatakan pandemi Covid-19 memang memaksa perusahaan melakukan model atau cara bisnis yang sangat berbeda sebelum pandemi melanda. “Mau tidak mau, suka atau tidak suka, penggunaan teknologi informasi dan proses digitalisasi dimanfaatkan seluas-luasnya. Sebenarnya di indusrti asuransi jiwa sudah lama melakukan (digitalisasi) seperti yang dilakukan para leader dan agen asuransi di lapangan. Tapi dalam hal penjualan polis, perhitungan premi dan pembayaran klaim belum banyak menggunakan teknologi digital,” paparnya dalam virtual seminar Indonesia Finance Sector Outlook (IFSO) 2021 bertema “Paving The Way to The New Future of Non-Bank Industry” yang diselenggarakan Majalah Stabiltas, Kamis (27/10).

BERITA TERKAIT

AAJI Sportainment 2025: Industri Asuransi Jiwa Rayakan Sportivitas dan Kolaborasi

AAJI Perkuat Sinergi Asuransi dan Layanan Kesehatan Nasional

Asuransi Jadi Benteng Finansial, Ini Alasan Pentingnya Punya Perlindungan Sejak Dini

Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 3,6%, AAJI Dorong Kolaborasi Positif

Menurutnya, saat ini perusahaan asuransi jiwa belum memulai tanda-tanda digitalisasi. Terlebih, karena asuransi jiwa masih menggunakan agen asuransi dalam mendistribusikan produk-produknya. Sementara itu, karena Corona melanda, promosi secara tatap muka mulai berkurang. Alhasil, di tahun 2020, jumlah premi asuransi berangsur turun hingga minus 2 persen.

Togar berharap, perusahaan asuransi dapat lebih mengambil celah dalam memanfaatkan situasi Covid-19. Terlebih, karena beberapa negara sudah mulai menerapkan pelayanan digital. Misalnya di Korea Selatan yang sudah menggunakan robot dalam pengambilan klaim. Lalu di Amerika Serikat, perusahaan asuransi jiwa di sana sudah memanfaatkan fitur voice recognition. “Lewat keberadaan fitur-fitur secara digital ini, paling tidak pelayanan asuransi dapat berangsur cepat. Dalam 30 menit, uang klaim sudah bisa masuk ke pemegang polis,” papar Togar.

Togar melanjutkan, perusahaan asuransi jiwa saat ini perlu melakukan sejumlah otomatisasi sebagai bentuk adaptasi dari digitalisasi. Otomatisasi dalam pelayanan asuransi memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah meminimalisir terjadinya dispute ataupun over promise dari perusahaan asuransi.

Togar memprediksi, sampai akhir 2020 industri asuransi jiwa masih akan tetap tumbuh dan masih akan tetap berjuang meski PSBB sudah tidak dilakukan seketat sebelumnya di tahun mendatang. Di 2021 pihaknya channel distribtion akan lebih bervariasi. “ Yang harus juga dipahami, walau vaksin nantinya akan ada di Indonesia, Covid-19 tidak akan hilang dan kita akan terbiasa seperti halnya menghadapi flu atau pilek,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, praktisi asuransi jiwa, Iwan Pasila juga menyetujui bahwa penting bagi asuransi jiwa melakukan transformasi digital. Namun demikian, keberadaan transformasi juga harus dibarengi dengan mempertajam kompetensi karyawan.

“Mengubah model bisnis tidak segampang menghapus dan menggambar di kertas. Karena, kita perlu menemukan orang-orang yang bisa berpikir jauh ke depan dan tentunya paham dengan digital. Seperti kemampuan kapabilitas infrastruktur IT yang tentunya harus awas dengan perubahan digital,” kata Iwan.

Oleh karena itu, transformasi digital sangat krusial untuk napas perusahaan asuransi jiwa. Selain karena efisien, digitalisasi dapat membuat pelayanan asuransi menjadi lebih transparan dan meminimalisir misinformasi.

Ke depan, Iwan memprediksi semua bisnis ataupun organisasi, termasuk industri asuramsi tidak akan kembali ke masa yang sama seperi sebelumnya dan memang seharusnya tidak kembali.

“Karena masanya sudah berubah dan kita didorong untuk melakukan efisiensi ke depan. Bagaimana cara operasional, cara melayani pelanggan ke depan, harus berubah supaya efsien dan tidak tertinggal oleh kompetitor. Ini perlu cara yang tepat. Salah satunya lewat digitalisasi, meningkatkan kapasitas karyawan karena pasarnya juga berubah,” tegas Iwan.

Tags: #Asuransi JiwaaajiIFSO 2021IKNB
 
 
 
 
Sebelumnya

Kuartal III/2020: BNI Perkuat Fundamental, Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan

Selanjutnya

PermataBank Luncurkan PermataNet

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

oleh Stella Gracia
21 November 2025 - 11:45

Stabilitas.id — Transformasi ekosistem pembayaran digital nasional memasuki babak baru. Visa, pemimpin global pembayaran digital, bersama platform dompet digital DANA,...

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

Emas Makin Dilirik untuk Dana Pendidikan Anak, Ini Alasan dan Strateginya

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:57

Stabilitas.id — Kenaikan biaya pendidikan yang berlangsung setiap tahun membuat orang tua perlu menyiapkan strategi pendanaan jangka panjang yang lebih...

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

Sinergi Keadilan Restoratif: Jamkrindo Siapkan Pelatihan dan Pembiayaan untuk Peserta Pidana Kerja Sosial

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 11:41

Stabilitas.id – Upaya memperkuat implementasi keadilan restoratif di Sumatera Utara mendapat dukungan strategis dari PT Jamkrindo, Kejaksaan RI, dan Pemerintah...

Lewat TRING! by Pegadaian, BRI Group Dorong Inklusi Keuangan Lewat Super App Emas Digital

Investasi Rakyat Kian Bersinar, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton

oleh Stella Gracia
20 November 2025 - 10:24

Stabilitas.id – Komitmen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Pegadaian dan PNM yang tergabung dalam Holding...

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

Jamkrindo Cetak Laba Rp1,28 Triliun hingga Oktober 2025, Lampaui Target 170%

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:46

Stabilitas.id – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan kinerja cemerlang hingga Oktober 2025. Berdasarkan...

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

Kinerja Moncer, Askrindo Genjot Prudential Underwriting dan Diversifikasi Bisnis

oleh Stella Gracia
18 November 2025 - 13:38

Stabilitas.id – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), membukukan laba setelah pajak sebesar Rp687,4 miliar...

E-MAGAZINE

TERPOPULER

  • Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    Manajemen Kinerja Kualitatif vs Kuantitatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga BBM Oktober 2025: Pertamina Naikkan Dexlite dan Pertamina Dex, Subsidi Tetap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Scam di Indonesia Tertinggi di Dunia, Capai 274 Ribu Laporan dalam Setahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • WIKA Umumkan Gagal Bayar Surat Utang Jumbo Rp4,64 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diteror Debt Collector, Nasabah Seret Aplikasi Pinjol AdaKami ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 106 Perusahaan Asuransi Raih Predikat Market Leaders 2025 Versi Media Asuransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bank BJB Kehilangan Putra Kandungnya: Yusuf Saadudin, Pemimpin Berintegritas yang Menggerakkan Transformasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
 

Terbaru

BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia

BRI Salurkan KUR Senilai Rp147,2 Triliun kepada 3,2 juta Debitur UMKM

Debut Gemilang Raymond/Joaquin di BWF Level Super 500

Atlet Muda Indonesia Panen Gelar di Ajang Internasional Australia Open 2025

Permudah Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Beri Layanan “Jemput Bola”

Buka Digital Store, BTN Gandeng Unesa Perluas Layanan Digital bagi Mahasiswa dan Dosen

BNI Dorong Prestasi Dunia, Indonesia Gelar 2 All Indonesian Final Australia Open 2025

Transformasi Pembayaran Digital: Visa–DANA Hadirkan Interoperabilitas Penuh Ekosistem QRIS

Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri dan Kementerian PKP Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Tangerang

STABILITAS CHANNEL

Selanjutnya
PermataBank Luncurkan PermataNet

PermataBank Luncurkan PermataNet

  • Advertorial
  • Berita Foto
  • BUMN
  • Bursa
  • Ekonomi
  • Eksmud
  • Figur
  • Info Otoritas
  • Internasional
  • Interview
  • Keuangan
  • Kolom
  • Laporan Utama
  • Liputan Khusus
  • Manajemen Resiko
  • Perbankan
  • Portofolio
  • Resensi Buku
  • Riset
  • Sektor Riil
  • Seremonial
  • Syariah
  • Teknologi
  • Travel & Resto
  • UKM
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pesan Majalah
  • Kontak Kami
logo-footer

Copyright © 2021 – Stabilitas

Find and Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Laporan Utama
  • Ekonomi
  • Perbankan
  • Keuangan
  • BUMN
  • Syariah
  • UKM
  • Internasional
  • Liputan Khusus
  • Lainnya
    • Advetorial
    • SNAPSHOT
    • Eksmud
    • Figur
    • Info Otoritas
    • Interview
    • Kolom
    • Manajemen Risiko
    • Resensi Buku
    • Riset
    • Sektor Riil
    • Teknologi
    • Pariwisata

Copyright © 2021 Stabilitas - Governance, Risk Management & Compliance