KUALA LUMPUR, Stabilitas.id – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Sidang Pleno KTT ASEAN ke-46 yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (26/05).
Sidang Pleno dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Utama Haji Anwar Ibrahim, serta dihadiri oleh para Pemimpin Negara Anggota ASEAN, Perdana Menteri Timor-Leste, dan Sekretaris Jenderal ASEAN. Agenda utama pertemuan meliputi pembahasan komprehensif mengenai kemajuan pembangunan komunitas ASEAN, rencana masa depan, serta penguatan hubungan eksternal ASEAN dengan para mitra strategis.
Melalui sidang pleno, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan keyakinan pada tujuan dan relevansi ASEAN yang telah menjadi pilar perdamaian dan kemakmuran selama lebih dari 5 (lima) dekade. Saat ini ASEAN berada di persimpangan jalan dan dituntut untuk lebih lebih berpandangan ke depan, adaptif dan berorientasi pada hasil.
Presiden RI Prabowo Subianto juga menyoroti pentingnya memperkuat hubungan eksternal ASEAN dengan mitra strategis. Harapannya agar ASEAN dapat bangkit dengan kekuatan, keberanian, dan relevansi yang lebih besar dari sebelumnya dalam menghadapi tantangan global.
Lebih lanjut, tema “Inklusivitas dan Berkelanjutan“ yang diusung oleh Malaysia pada keketuaannya tahun ini menggambarkan komitmen ASEAN untuk terus menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran kawasan melalui kerangka kerja sama yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan.
Dalam sambutannya, PM Anwar menyampaikan pentingnya sentralitas ASEAN sebagai landasan kuat untuk meningkatkan peran ASEAN pada arsitektur global. Upaya kolektif untuk memperkecil kesenjangan dan ketidaksetaraan pembagunan intra kawasan merupakan hal penting guna memastikan seluruh negara anggota ASEAN mendapatkan manfaat yang sama. Salah satu upayanya yakni melalui inisiatif ASEAN Power Grid sebagai kunci untuk meningkatkan keamanan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN dengan potensi nilai tambah PDB hingga USD3 triliun pada tahun 2050.
Pada pertemuan tersebut, para pemimpin Negara Anggota ASEAN sepakat untuk mengadopsi dokumen-dokumen hasil keketuaan Malaysia, di antaranya Deklarasi Kuala Lumpur mengenai Peringatan 10 Tahun Berdirinya Komunitas ASEAN, Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045, Visi Komunitas ASEAN 2045, serta Rencana Strategis Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, beserta Pimpinan Kementerian dalam sidang pleno ini, menandai tonggak penting dalam kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan baru, serta memperkuat diplomasi aktif Indonesia dalam membentuk masa depan kawasan yang lebih aman, sejahtera, dan berkelanjutan. ***





.jpg)










