JAKARTA, Stabilitas.id – Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap transformasi dan penguatan kapasitas pelaku UMKM, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menyelenggarakan Workshop Literasi Keuangan Digital bertema “UMKM Siap Tancap Gas: Melek Finansial, Go Digital, dan Jago Inovasi”. Kegiatan ini digelar serentak di 10 kota di Indonesia, dengan melibatkan lebih dari 500 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Plt Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari, mengatakan bahwa program ini dirancang tidak hanya sebagai edukasi keuangan, tetapi juga sebagai strategi pemberdayaan UMKM agar lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan ekonomi.
“Literasi keuangan dan kemampuan digital adalah kunci agar UMKM bisa naik kelas dan berdaya saing. Kami tidak hanya hadir sebagai lembaga penjamin kredit, tetapi juga mitra pertumbuhan yang aktif mendampingi pelaku usaha kecil,” ujar Bari.
BERITA TERKAIT
Dalam workshop ini, peserta mendapatkan pelatihan menyeluruh yang mencakup pemahaman peran strategis Jamkrindo dalam ekosistem pembiayaan UMKM, pengelolaan laporan keuangan secara digital, pengenalan dan penggunaan aplikasi UMKM Layak berbasis Point of Sales (POS), dan strategi pengembangan produk dan pemasaran berbasis digital.
Tak berhenti di pelatihan, Jamkrindo juga memberikan pendampingan intensif selama satu bulan pasca workshop. Pendampingan ini bertujuan agar para UMKM dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, khususnya dalam penggunaan sistem POS digital melalui platform umkmlayak.co.id, yang dikembangkan untuk membantu pencatatan transaksi dan pembukuan usaha.
Perkuat Jangkauan
Program ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan sejumlah pemangku kepentingan di daerah, termasuk Dinas Koperasi, pemerintah daerah, dan kantor perwakilan Bank Indonesia. Kolaborasi tersebut diharapkan memperluas jangkauan dan memastikan keberlanjutan program di tingkat lokal.
Adapun 10 kota pelaksanaan workshop meliputi: Sukabumi, Batu, Padang, Sorong, Tarakan, Pangkal Pinang, Mataram, Medan, Pontianak, dan Kudus.
“Dengan digitalisasi, UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa tumbuh lebih cepat. Akses ke platform digital dan media sosial membuka peluang pasar yang jauh lebih luas,” kata Bari.
Bari menegaskan bahwa transformasi digital UMKM harus berjalan beriringan dengan peningkatan kualitas tata kelola keuangan. Karena itu, Jamkrindo akan terus memperluas program literasi dan pendampingan ini sebagai bagian dari misi pemberdayaan UMKM Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus menjadi enabler pertumbuhan UMKM. Literasi, inovasi, dan adaptasi digital akan menjadi fondasi penting bagi UMKM menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” tutup Bari. ***





.jpg)










