Jakarta – PT Kobexindo Tractor, salah satu distributor alat berat di Tanah Air, mengincar dana segar hingga Rp 500 miliar dari proses pelepasan perdana saham (Initial public offering/IPO). Adapun saham perdana yang mulai ditawarkan hari Kamis, 24 Mei – 7 Juni 2012 itu adalah sebesar 858 juta lembar saham, atau setara dengan 30 persen modal disetor setelah proses penawaran. Sementara harga yang ditawarkan kepada investor di kisaran Rp.380 – Rp.520 per lembar saham.
“Kita targetkan dana hasil IPO di kisaran Rp 400 miliar, up to Rp 500 miliar,” ujar Presiden Direktur Kobexindo Tractor, Humas Soputro dalam public expose Penawaran Umum Perdana Saham Kobexindo Tranctors di Jakarta, Kamis (24/5).
Dana hasil IPO tersebut direncanakan untuk pembiayaan belanja modal, capital expenditure (capex), pembiayaan expansi cabang dan pelunasan utang. “Sebanyak 40% untuk modal kerja, 34% untuk pembangunan perluasan cabang dan depo serta infrastrukturnya, 21 % untuk pelunasan utang, dan 1% penyertaan modal di anak usaha kita, yakni PT Kobexindo Equipment,” ungkap Humas.
BERITA TERKAIT
Direktur Keuangan Kobexindo Trartor, Martio, menambahkan, perseroan berencana menambah lima cabang baru, dan memperluas tiga cabang yang ada saat ini sehingga distribusi alat berat Kobexindo menjadi lebih luas. “Kita coba perluas distribusi ke area tabang, seperti di Makasar, Palembang, dan Jawa Timur,” ungkap Martio.
Sementara terkait dengan kewajiban utang perseroan, Martio menyebutkan, saat ini Kobexindo mempunyai utang senilai 10,5 juta dollar AS, yang masing-masing sebesar 3,5 juta dollar AS di Bank Resona Perdana, dan DBS senilai 7 juta dollar AS.
Menurut Martio, utang perseroan tersebut bersifat refolfing, sehingga kapan saja bisa dilakukan pelunasan oleh perseoran. “Nah sejalan dengan perolehan dana IPO, kita rencanakan untuk melunasi total utang tersebut di semester dua nanti,” tukas Martio.
Lebih lanjut Humas mengungkapkan bahwa, dengan adanya penambahan capex, maka dia berharap tahun ini penjualan alat berat Kobexindo bisa melampaui target yang 2012 sebesar Rp 2 triliun. “Artinya setiap ada penambahan modal, diharapkan berdampak pada penjualan. Dari Rp 2 triliun, bisa saja naik ke Rp 3 triliun,” jelas Humas.
Dia mengungkapkan, penjualan alat berat perseroan memang meningkat secara signifikan. Di tahun 2011, perseroan berhasil menjualan 975 unit alat berat. Dan tahun ini, lanjut Humas, perseroan menargetkan dapat menjual sebanyak 1.300 unit alat berat.
“Hingga Maret tahun ini, penjualan kita sudah meningkat 130% dari periode yang sama tahun lalu,” imbuh Martio menambahkan. Dari total penjualan tersebut, lanjut Martio, Kobexindo menyumbang 6% dari total pangsa pasar alat berat nasional, yang tahun ini penjualannya ditargetkan mencapai kisaran 21-27 unit.
Dia menjelaskan, pihaknya akan terus memperkuat pangsa pasar yang selama ini telah menjadi fokus perseroan. Antara lain distribusi ekslusif excavator merek Doosan dengan kapasitas 60 ton yang menguasai pasar hingga 30 persen. ‘Produk yang kita pasarkan selalu melihat posisi kompetitor di pasar, di sisi lain persoalan produktivitas dan spesifikasi juga diperhatikan,” katanya.
Johanes Soetikno, Managing Direktur PT Valbury Asia Securities, selaku salah satu penjamin emisi penawaran perdana saham Kobexindo Tractor, mengatakan, pangsa pasar 6% bukanlah angka yang kecil. Pasalnya, Kobexindo juga market leader (40%) untuk excavator merek Doosan dengan kapasitan 50 ton.
“Ini diperkuat dengan kinerja Kobexindo yang memang tengah bertumbuh. Jika beberapa tahun lalu perseroan masuh fokus dengan inovasi, saat ini dan dalam tiga tahun kedepan kami perkirakan perusahaan ini akan mencatat pertumbuhan yang signifikan. Ini karena memang mereka terus fokus dan memperluas pangsa pasar yang selama ini sudah dipimpinnya,” tukas Johanes.
Dengan berbagai upaya investasi tersebut, Martio menambahkan, perseroan beraharap bias meraih peningkatan laba hingga akhir tahun ini menjadi Rp 155 miliar. Meningkat dari raihan laba 2011 yang mencapai Rp 113,5 miliar.





.jpg)










